Lontar.id – Tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, BPBD dan masyarakat, mengerahkan alat berat untuk membuka akses jalanan di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Senin (30/12/2019).
Akses jalan tersebut tadinya tertutup oleh beberapa jenis material berupa lumpur, bebatuan, potongan batang pohon hingga puing bangunan, yang terbawa oleh banjir bandang.
Bupati Labuhanbatu Utara, Khairuddin Syah Sitorus, bersama tim gabungan sudah berhasil mencapai Desa Hatapang, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Minggu (29/12) pada pukul 17.00 WIB.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Desa Hatapang sempat terisolir setelah terdampak banjir bandang yang terjadi pada Minggu (29/12) dini hari sekitar pukul 01.30 WIB.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapusdatin Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil pendataan terbaru sementara, sedikitnya 20 unit rumah hancur/rusak berat, 6 rumah hanyut, satu jembatan rusak, akses sinyal seluler tidak ada dan korban jiwa dinyatakan nihil.
“Adapun nama pemilik rumah rusak berat akibat banjir tersebut yang sudah terdata di antaranya, Udin (52), Saddam (56), Julian Ritonga (65), Anisa Lubis (60), Langit Naibaho (55), Anas Sipahutar (60), Inel (45), Iman (56), Maksum (55), Egi (35), Nurdin 51), Dapot Munthe (46), dan Monang Munthe (50). Sedangkan yang lainnya masih dalam proses pendataan,” urainya melalui pesan Whatsapp.
Sebelumnya diberitakan bahwa bencana banjir yang diduga disebabkan oleh penggundulan hutan secara liar dan ditambah faktor tingginya curah hujan juga menyebabkan satu keluarga hilang.
Data korban satu keluarga yang hilang tersebut adalah Ahmad Albar Sipahutar (Kepala Keluarga), Cahaya Nasution (Istri), Reni Yana Sipahutar (anak), Irul Sipahutar (anak) dan Reja Sipahutar (anak).
Petugas dari Badan SAR Provinsi Sumatera Utara hari ini Senin (30/12) dijadwalkan akan melanjutkan pencarian dan pertolongan para korban satu keluarga yang hilang menggunakan bantuan helikopter sekaligus Untuk menyisir lokasi terdampak banjir.