Lontar.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengucurkan anggaran sebesar Rp20 miliar untuk tanggap darurat tahun 2020. Jumlah itu sama dengan anggaran tahun sebelumnya.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, mengatakan anggaran sebesar Rp20 miliar tersebut masih bisa bertambah, jika memang diperlukan. “Kalau kurang bisa ditambah,” ucapnya, Jumat (3/1/2020), di kantornya.
Nurdin juga menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai hal untuk antisipasi kondisi cuaca yang ekstrim, termasuk eskavator dan peralatan lainnya.
“Koordinasi dengan kabupaten/kota jalan terus, dan hampir rata memberikan laporan,” tambahnya.
Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bancana Daerah (BPBD) Sulsel, Syamsibar, seusai menggelar rapat koordinasi dengan Wakil Gubenur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman di kantor BPBD Sulsel, mengatakan, bahwa Pemprov Sulsel sudah mengeluarkan surat imbauan kepada kabupaten/kota, untuk selalu siaga bencana, utamanya pada musim penghujan.
“Sebenarnya, kita sudah siaga pada awal Oktober, tapi ternyata cuaca ekstrim baru terjadi awal tahun ini. Sehingga pada 20 Januari nanti, kita akan menggelar simulasi penanggulangan bencana di Kabupaten Gowa, bekerja sama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency),” ungkap Syamsibar.
Langkah-langkah antisipasi lain yang dilakukan, juga dengan berkoodinasi dengan semua stakeholder termasuk TNI dan Polri. “Warga juga diminta proaktif melaporkan jika melihat gejala atau tanda bencana yang akan hadir,” lanjut Syamsibar.
Syamsibar juga menjelaskan bahwa cuaca ekstrim mulai melanda Sulawesi Selatan, angin puting beliung sudah terjadi di Kabupaten Sidrap dan longsor di Kabupaten Tanah Toraja. Beruntung tidak ada korban jiwa.