Lontar.id – Kerugian akibat banjir yang terjadi di beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan (Sulsel) diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah, khususnya di Kabupaten Pinrang.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, memantau sejumlah kabupaten/kota yang terdampak banjir, yakni Kabupaten Barru, Parepare, Sidrap dan Kabupaten Soppeng.
Nurdin mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, lebih dari 1.600 rumah terdampak banjir di empat kabupaten yang dipantau tersebut. Tapi saat ini air sudah surut, kondisi sudah kembali normal. “Banjirnya cuma karena air melintas saja, karena curah hujan tinggi,” kata Nurdin
Saat ini, kata Nurdin, semua sudah tertangani. Semua pihak sudah berkolaborasi dengan baik, mulai dari pemkab setempat, TNI-Polri dan semua pihak untuk memperbaiki rumah yang rusak akibat banjir.
Pemprov Sulsel memiliki dana tanggap darurat sebesar Rp20 miliar. Nantinya itu akan disalurkan sesuai kebutuhan daerah.
“Khusus perbaikan infrastruktur, seperti jembatan gantung di Soppeng, kita kerja bersama TNI, nanti pemprov yang memberikan materialnya. Dan anggaran tanggap daruratnya disalurkan lewat pemkab,” imbuhnya.
Sementara, untuk Kabupaten Soppeng, yang menurutnya mengalami dampak paling parah, kerugiannya masih diinventarisir karena beberapa rumah mengalami pergeseran, sempat terbawa arus.
“Untung saja, rumah di Soppeng itu rumah panggung, jadi hanya yang rumah pendek yang merasakan dampak besar. Tapi seperti saya bilanh tadi, kita duduk bersama baik pemprov, pemkab kita bersama menyelesaikan kerusakan, dibantu TNI-Polri,” tegasnya.
Untuk sementara, Kabupaten Soppeng telah mendapat bantuan air bersih sebanyak lima tangki dari BPBD Sulsel. Pemprov Sulsel juga menyalurkan bantuan berupa beras, mi instan, tenda, pakaian, dan buku.
Sementara, data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barru, menyebutkan bahwa dampak dari banjir yang terjadi di Kelurahan Takkalasi, Balusu, Lampoko, Madello, dan Simpang Binangae, adalah kerugian infrastruktur, lahan pertanian dan lahan tambak yang cukup banyak.
“Untuk infrastruktur, kerugian mencapai Rp7,8 miliar, kerugian lahan pertanian mencapai Rp133 juta, dan kerugian untuk lahan tambak sendiri ditaksir mencapai Rp3,3 miliar,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala BPBD Barru, Nasriah Majid.
Terpisah, Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, menjelaskan banjir melanda 968 rumah akibat sungai yang menyempit.
Pihaknya telah meminta bantuan dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang untuk membantu penangannya. Total kerugian di daerah itu belum diinventarisir.
Kepala BPBD Pinrang, Andi Mattalatta, memrediksi, kerugian akibat banjir yang terjadi di sana mencapai ratusan miliar rupiah. Lantaran yang terdampak lebih dari tiga ribu lahan pertanian di sembilan kecamatan.