Lontar.id – Pemerintah membangun tanggul baru sepanjang 700 meter, di Desa Cikeusal Lor, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, sebagai upaya penanganan bencana banjir.
Selain pembangunan tanggul baru, juga perbaikan tanggul jebol dan antisipasi titik rawan tanggul sepanjang Sungai Babakan. Selama ini, sungai Babakan yang berada di Desa Cikeusal Lor memang tidak memiliki tanggul.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk-Cisanggarung, Happy Mulya menuturkan, berdasarkan data BPBD Brebes, Desa Cikeusal lor merupakan titik terparah dari bencana banjir kali ini.
“Ada sekitar 2.882 jiwa dengan 720 kepala keluarga terdampak luapan Sungai Babakan. Titik lainnya adalah Desa Ketanggungan 6.000 jiwa, Desa Sindangjaya 1.292 jiwa, Desa Karangmalang 2.500 jiwa, Desa Dukuh Turi 1.252 jiwa, Desa Cikeusal Kidul 154 jiwa, serta Desa Buawan tercatat 219 jiwa,” jelasnya melalui keterangan resmi Dinas Kominfo Provinsi Jateng.
Dia menambahkan, tanggul baru yang dibangun sepanjang 700 meter dengan material tanah ini, akan diperkuat dengan geopack.
“Ini kita bicara darurat dulu. Karena itu tidak memiliki tanggul dan airnya yang kemarin limpas,” ujarnya saat mendampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau banjir di Desa Cikeusal Lor, Selasa (14/1/2020).
Ditambahkan, penanganan darurat dilakukan dengan perbaikan dan penguatan tanggul kritis. Untuk penanganan secara permanen, papar Happy, masih akan menunggu hasil kajian dan desain.
“Tahun ini kita ada studi untuk Sungai Cimanuk-Cisanggarung, termasuk Babakan ini. Terpenting adalah titik-titik kritis. Di Sungai Babakan ini ada sekitar 49 titik kritis yang harus kita buat tanggul-tanggul,” jelasnya.
Kepala BPBD Pemprov Jateng, Sudaryanto menambahkan, untuk membantu korban banjir, pihaknya telah menyalurkan bantuan logistik berupa satu truk logistik permakanan. Selain itu, juga pengiriman sandbag.
“Kita salurkan bantuan logistik sekitar 1.000 unit permakanan dan sandbag untuk penanganan tanggul. Itu perintah Pak Gubenur, dan sudah kita salurkan ke lokasi,” terangnya.