Lontar.id – Seorang warga Klaten, Hilyatu Milati Rusdiyah, yang kuliah di Kota Chongqing, Tiongkok, dinyatakan negatif terpapar Covid-19 atau virus Corona.
Melalui pernyataan tertulis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng), Rabu (19/2/2020), disebutkan, penantian panjang Saifudin Zuhri menunggu kembalinya sang istri Hilyatu Millati Rusdiyah, mahasiswa Strata 3 PhD Administrasi Bisnis Chongqing University, Kota Chongqing China, berakhir bahagia.
WNI yang beralamat di Desa Malangan, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten yang sudah kembali ke tanah air itu resmi dinyatakan sehat setelah menjalani masa observasi selama dua pekan di Natuna, Kepulauan Riau.
Ditemui di kediamannya didampingi suami dan Camat Tulung, Suyamto, Milla berbagi kisah mencekam hampir dua bulan berlindung dan berdoa dari serangan mematikan virus Corona.
“Selama berada di Wuhan memang kondisinya sangat mencekam. Akses keluar masuk ke kota tersebut ditutup hingga kami bersama teman – teman sempat resah bagaimana bisa keluar. Penyebaran virus ini sangat drastis mulai dari ribuan sampai puluhan ribu yang membuat kami was-was. Virus itu dapat menyebar melalui udara hingga kamipun pasrah, kapan kami juga akan terkena virus ini. Kota Wuhan saat itu sedang merayakan imlek sehingga memang terlihat sepi dan mencekam”, tutur Milla (Senin, 17/02/20) dihadapan awak media.
Selama dua pekan menjalani masa observasi, Milla mengaku mendapat perhatian penuh dari Pemerintah. Selama disana, dia dapat berolahraga dan menjalani pola hidup sehat
Dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, khususnya Presiden Jokowi yang telah membantu proses evakuasi mahasiwa Indonesia di Wuhan dengan baik.
Milla menerangkan ia telah diberi surat keterangan sehat dari Kementerian Kesehatan bahwa dirinya dinyatakan sehat dan terbebas dari virus tersebut.
Camat Tulung, Suyamto menghimbau masyarakat setempat untuk tidak takut dan cemas dengan kepulangan Milla karena ia saat ini dinyatakan sehat dan tidak terpapar virus Corona.
“Diharapkan masyarakat jangan takut. Apabila ada masyarakat yang ketakutan nantinya akan diadakan sosialisasi bersama pemerintah desa,” pungkasnya.