Lontar.id – Inspektur Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Hendri Santosa, menyatakan, belasan ribu warga Jawa Tengah siap menyambut Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia), yang diperingati setiap 9 Desember.
Belasan ribu warga tersebut terdiri dari pelajar dan kelompok organisasi wanita. Mereka akan mengikuti rangkaian kegiatan antikorupsi yang diselenggarakan Inspektorat Provinsi Jawa Tengah mulai Minggu (8/12/2019) pagi, di Kawasan Simpang Lima Semarang.
Hendri mengatakan, nantinya akan diselenggarakan pameran antikorupsi hasil kerjasama Inspektorat Jawa Tengah dengan Komunitas Peduli Antikorupsi (Kompak), di kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah.
Peringatan Hakordia 2019 diawali dengan jalan sehat dan kampanye gerakan antikorupsi, dilanjutkan senam bersama.
Seusai senam, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dijadwalkan berdialog dengan para pelajar dalam talkshow Peringatan Hakordia 2019. Para pelajar itu akan diajak untuk menuliskan harapannya tentang pemberantasan korupsi di Jawa Tengah di atas kertas, dan disusun menjadi mozaik.
Keesokan harinya, Senin (9/12/2019), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengadakan upacara peringatan Hakordia 2019 di halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah, dirangkaikan dengan deklarasi antikorupsi dari setiap SKPD, baik di lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun di kabupaten/kota.
“Setiap SKPD dipersilakan membuat deklarasi antikorupsi sesuai kreasinya masing-masing dengan tema ‘Bersama Melawan Korupsi Mewujudkan Indonesia Maju’,” ujar Hendri melalui rilis tertulis.
Inspektorat juga akan menghadirkan perwakilan Komisi Antikorupsi (KPK), Kompak dan Polda Jawa Tengah, pada kegiatan seminar antikorupsi di kantor Inspektorat Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (16/12/2019).
Pada hari yang sama, Inspektorat akan mengumumkan pemenang kompetisi vlog dan penilaian sekolah berintegritas di Jawa Tengah.
“Di Jawa Tengah ada 23 sekolah berintegritas dan akan kami pilih yang terbaik. Kami juga akan memilih siswa yang bisa mengajarkan kepada teman-temannya tentang integritas antikorupsi untuk menjadi agen antikorupsi, sebagaimana slogan Jawa Tengah mboten korupsi mboten ngapusi,” bebernya.