Lontar.id– “Happy Halloween” merupakan sapaan umum yang bergema di setiap sudut Amerika setiap tanggal 31 Oktober. Hal itu menjadi kebiasaan yang hidup dalam interaksi warga Amerika sehingga setiap kali berpapasan dengan siapapun, mereka akan menyapa kita dengan “Happy Hallowen”.
Saat berjalan-jalan bersama istri ke luar rumah, kami menyaksikan berbagai kostum yg unik dan menarik. Mulai dari kostum superhero, kostum hantu dan tengkorak mengerikan, hingga kostum raja ratu ala Disney. Mereka bahkan mempersiapkan diri masing-masing untuk menyambut malam puncak perayaan Halloween ini sejak jauh hari, mulai dari kostum, pernak-pernik dandanan, atribut halloween, dan tidak lupa coklat, permen, serta keranjang labu.
Demi menyaksikan acara meriah ini, kami pun ikut antusias menentukan kostum apa yang akan kita kenakan untuk turut merayakan Halloween. Sebelum petang, kami sudah siap dan berjalan menuju alun-alun kota, Washington DC. Wilayah sekitar Dupont Circle menjadi pilihan kami untuk menikmati suasana Halloween dan atraksi parade yang biasanya dilakukan di malam hari dari tahun ke tahun.
Setelah mencari tahu pada beberapa rekan yang memang merupakan warga negara Amerika, kami sepakat berhenti tepat di stasiun Dupont Circle, titik temu dimana orang berkumpul untuk merayakan banyak hal.
Disana tersedia banyak kafe, toko buku dan berbagai pub, club, bar, dan taman tempat hiburan lainnya. Dalam keriangan ini, kami berharap dapat melihat parade di sana.
Selama di perjalanan, hampir semua orang yang kami temui mengenakan bando kucing, topi monster, atau berbagai jaket bergambar buah labu versi Halloween.
Akhirnya, tepat jam tujuh malam, kami sudah sampai di tempat yang kami tuju. Sesampainya di sana, kami terpana karena warga Amerika sudah berada dan berkumpul juga. Mereka pun sudah siap dengan kostum dan riasan wajah yg sempurna. Lalu, kita melihat sekelompok orang berkostum di taman segitiga dekat Stasiun Dupont Circle, kita segera menyambangi mereka dan ikut larut berinteraksi dengan rombongan tersebut.
Sayangnya, malam ini, Parade tidak dapat berlangsung karena cuaca yang tidak mendukung. Washington DC diguyur hujan besar. Hampir seluruh warga beringsut masuk ke dalam fafe ataupun bar untuk merayakan Halloween sendiri-sendiri.
Meskipun menggunakan payung, kita tidak gentar, tetap ikut dengan kelompok rombongan yang masih berkeras mengumpulkan coklat dan permen seperti tradisi Halloween pada umumnya. Kita pun lebih memilih ikut rombongan yang berencana berkeliling kantor perwakilan negara-negara di Amerika (embassies office). Rombongan Halloween yang kami ikuti ini tidak hanya terdiri dari anak-anak, tetapi juga kalangan anak muda dan orang tua paruh baya. Setiap orang sudah membekali dirinya dengan air minum dan membawa kantong atau tas ransel untuk menaruh permen atau coklat nantinya.
Rupanya, kantor-kantor duta besar tersebut sudah siap menyambut kita dengan keranjang penuh coklat dan permen. Bahkan ada representatif embassy yang lembur kerja hingga malam, menunggu kedatangan para tamu untuk membagikan permen dan coklat pada warga yang berdatangan.
Dalam tur ini, kami diberitahu oleh pemandunya bahwa berkeliling embassy untuk mendapat coklat bukan pertama kalinya tapi sudah tradisi yang dilakukan warga sini untuk merayakan Halloween. Aktivitas ini dilakukan tidak sekadar memburu coklat dan permen, melainkan untuk memeriahkan dan memberikan ucapan selamat Halloween pada kantor negara asing di Amerika.
Dalam Semaraknya acara Halloween malam ini, kita tiba-tiba mengingat perayaan lebaran di tanah kelahiran kita, Indonesia. Tiap hari lebaran anak-anak seusai shalat ied akan mendatangi rumah satu persatu untuk meminta uang lebaran dan mengucapkan kalimat salam, ketika diberi uang senyum melingkar dibibir anak-anak itu, hampir semua tersenyum merekah.
Kebudayaan ke rumah warga di hari raya idul fitri itu serupa dengan perayaan halloween yang kita lakukan sekarang ini. Sebuah perayaan demi membagi kebahagiaan bagi sesama manusia.
Namun, tidak semua kantor kedutaan melakukan open house malam ini. Salah satunya, kantor kedutaan Indonesia, dan berbagai kantor kedutaan dari timur tengah. Meskipun embassy tetap buka malam ini, mereka belum tentu merayakannya, ada yang menyambut baik, ada yang memang tertutup tapi tetap menyajikan sekeranjang coklat di depan pintunya mereka.
Setelah hampir dua jam mengelilingi embassy yang ada di DC, kita menutup perburuan dengan membawa pulang sekantong penuh coklat dan permen edisi Halloween. Menyenangkan sekali selebrasi Halloween malam ini.
Editor: Ais Al-Jum’ah