Lontar.id – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), memberikan penghargaan kepada pilot yang berhasil mengendalikan helikopter MI35, saat mengalami insiden di Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada 6 Januari 2020 lalu.
Selain pemberian penghargaan pada lilot dan kopilot, BNPB juga memberikan penghargaan pada Jurnalis Media Elektronik yang memberitakan insiden tersebut.
Penghargaan diberikan kepada Kapten Cpn Faris Affandi (Capt), Lettu Cpn Erika Ade P. (Copil), Sertu Eko Purnomo (TI), Serda Kadiya (Avionik), Pratu Heri P. (Mekanik), Pratu Dwi Hatmoko (Mekanik) dan Amanda Paulien Komaling (Jurnalis Media Elektronik).
Melalui keterangan resmi BNPB, Doni mengapresiasi kepada pilot, kopilot dan kru yang telah berupaya secara profesional dalam masa kritis.
“BNPB mengapresiasi pilot, kopilot serta kru yang sangat profesional dalam mengendalikan helikopter saat masa kritis sehingga tidak korban dalam insiden tersebut,” ujar Doni, Jumat (24/1/2020), di Ruang Serbaguna Dr. Sutopo Purwo Nugroho Lantai 15 Graha BNPB.
Dalam kesempatan itu, Doni menegaskan bahwa BNPB akan terus meningkatkan sinergitas dan kolaborasi dalam Pentahelix.
Doni juga menghimbau agar seluruh pejabat di daerah harus lebih peduli dan aktif mengikuti perkembangan potensi bencana yang di daerahnya masing-masing sampai ke tingkat RT/RW agar masyarakat dapat terus siap siaga dalam menghadapi bencana.
Bertepatan dengan momen tersebut, Jurnalis Media Elektronik Amanda Pauline Komaling menjadi satu-satunya pewarta yang memberitakan insiden tersebut, dari sisi bagaimana tugas yang diemban Kepala BNPB sebagai kepanjangan tangan presiden dalam urusan penanggulangan bencana.
“Disini saya ingin mengangkat tugas seorang Kepala BNPB yang ternyata tidak mudah dan sangatlah beresiko. Namun Kepala BNPB tetap menjalankan tugasnya dengan mengesampingkan segala resiko untuk hadir ditengah-tengah masyarakat yang terdampak bencana di Sangihe,” tutur Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, mengutip pernyataan Amanda.