Lontar.id – Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengajak warganya untuk menviralkan obyek wisata yang baru saja diresmikannya, yakni Bukit Sidoguro, di Dukuh Ngeblak, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat.
Melalui rilis tertulis yang dipublikasikan di laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Minggu (29/12/2019), disebutkan bahwa Bukit Sidoguro tersebut diresmikan pada hari Minggu (39/12/2019).
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah mengucurkan anggaran sebesar Rp2,8 miliar untuk menyulap lokasi yang awalnya merupakan bukit cadas kering kerontang, menjadi wahana swafoto yang menantang, plus aneka wahana lainnya.
Dari atas bukit, wisatawan tidak cuma bisa melihat hamparan kota Klaten, tetapi juga pesona Rowo Jombor yang indah bersabuk perbukitan hijau, akan memanjakan mata siapa saja yang memandang.
Terlebih jika dilihat dari menara pandang, Gunung Merapi dan Merbabu yang menjulang gagah bisa menjadi latar indah untuk swafoto.
Pemandangan semakin indah dengan adanya empat pohon buatan di puncak bukit, yang dibangun dengan konsep mirip taman di Singapura. Tiang-tiang lampu putih menghiasi jalan setapak menuju puncak bukit. Wahana swafoto dengan tiang penyangga melengkung dengan puncaknya berbentuk lingkaran menjadi favorit pengunjung. Tak jarang orang harus antre, bergantian dengan pengunjung lain.
Bupati Sri Mulyani menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang telah membantu penyelesaian objek wisata tersebut. Dia berharap masyarakat Klaten dan jajarannya ikut memromosikan keberadaan Bukit Sidoguro.
“Ayo warga Klaten dan netizen viralkan Bukit Sidoguro,” katanya.
Sri Mulyani meminta Kepala Desa dan masyarakat sekitar untuk menjaga dan merawat objek wisata baru tersebut. Pemerintah melalui Kemenparekraf pun menyiapkan DAK sebesar Rp2 miliar untuk pembangunan Bukit Sidogura lanjutan tahap kedua.
Keberadaan Bukit Sidoguro juga mengundang penasawan warga. Catur (30) misalnya, warga Dukuh Pendem RT 01 RW 08 Wonosari, Trucuk, Klaten ini datang bersama istri dan dua anaknya karena ingin melihat objek wisata yang digadang-gadang dapat menasional bahkan mendunia itu. Mereka rela mengobati rasa penasarannya meski harus berkeringat menaiki puncak bukit.
“Bukit Sidoguro spot-spotnya bagus untuk foto keluarga. Tadi juga sempat berfoto dengan burung hantu dan ular. Di sini bagus juga untuk anak-anak karena ada wahana perosotan dan ayunan,” bebernya.
Kendati begitu, Catur menyarankan agar ada pagar pengaman di sepanjang jalan setapak, agar lebih aman untuk anak-anak. Sehingga tidak membahayakan mereka saat berlarian di objek wisata tersebut.
“Mungkin juga perlu ditambah penghijauan biar tidak terlalu panas di puncaknya,” pesan Catur.