Lontar.id – Produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dipamerkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 di Aula Islamic Center Kabupaten Brebes, Kamis (5/3/2020).
Produk-produk itu diletakkan di stand yang didesain menyerupai Gapura Nusantara Alun-alun Kota Pekalongan, berupa batik, kerajinan, olahan megono, es krim tempe, dan jamu.
“Semoga melalui pameran ini, produk yang dipamerkan semakin berkembang serta dapat membuka jaringan baru. Sehingga jangkauan pemasaran produk menjadi semakin luas,” tutur Kasubbid Ekonomi Bappeda Kota Pekalongan, Retno Purnomo, melalui keterangan tertulis Pemprov Jateng, Jumat (6/3/2020).
Seperti es krim tempe inovasi Dikriyah. Bermula dari keinginannya agar anak-anak menyukai tempe, digunakanlah olahan kedelai ini sebagai bahan dasar es krim buatannya. Harganya pun tidak terlalu mahal Rp5.000 per cup.
Dipamerkan juga jamu Nurmasari, yang dibuat tidak berampas sehingga dapat dikonsumsi oleh segala usia. Jamu ini menggunakan bahan dasar alami seperti temulawak dan jahe. Harga per bungkusnya dipatok Rp10 ribu saja. Megono, kuliner khas Kota Pekalongan juga turut serta dipamerkan. Hanya, makanan sudah dikemas dalam kaleng sehingga praktis untuk dikonsumsi.
Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Setda Jateng, Dadang Somantri mengacungi jempol terhadap produk unggulan Kota Pekalongan, usai mencicipi beberapa produk yang dipamerkan.
“Enak sekali, rasa tempenya pas. Kombinasi durian juga ada. Ini merupakan kreativitas yang luar biasa,” ungkap Dadang.
Menurutnya produk unggulan tersebut layak bersaing di tingkat pengecer karena harganya terjangkau. “Ini perlu diinformasikan ke masyarakat. Saya lihat sudah ada nomor produk dan stempel halal, sehingga sudah layak untuk di konsumsi oleh masyarakat luas,” pungkas Dadang.