Lontar.id – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, berencana menggelar lomba vlog untuk kampanye antinarkoba di wilayah Jawa Tengah, dengan hadiah utama sepeda motor.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat bersilaturahmi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng, Brigjend Pol Benny Gunawan, Jumat (17/1/2020).
Ganjar mengatakan, dirinya sudah menyampaikan pada Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), bahwa narkoba jadi musuh negara. Olehnya itu dirinya akan menerbitkan pergub tentang pencegahan narkoba.
Dengan Pergub, kata dia, sifatnya lebih luas dan bisa menggigit semua. Dia akan membuat kampanye bahwa narkoba sekarang sudah masuk ke rumah Anda.
“Kami perlu gandeng komunitas untuk sosialisasikan pencegahan. Juga buat lomba vlog, hadiahnya sepeda motor, kamera, laptop, handphone, sambil gerakkan MUI, pelajar dan mahasiswa. Awal Februari akan kami laksanakan,” tandas Ganjar.
Ganjar juga mengaku kaget saat mendengar cerita Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Jateng, Benny Gunawan, bahwa pada malam tahun baru lalu pihaknya menemukan sekelompok warga yang menyalahgunakan satu merek obat batuk sebagai pengganti narkoba.
Ganjar kaget karena penggunaan narkoba bisa dilakukan dengan menyalahgunakan obat, Ganjar berharap pertahanan masyarakat terhadap narkoba harus lebih kuat. Untuk itu, Ganjar akan secepatnya membuat Peraturan Gubernur Jateng tentang pencegahan narkoba.
“Pengguna narkoba pada 2019 ada 195.081 orang atau 1,3 persen dengan usia 15 sampai 64 tahun. Dan pada malam tahun baru lalu, kami menemukan sekelompok warga yang menyalahgunakan obat batuk menjadi narkoba. Ini artinya perlu intervensi dalam bentuk pemberdayaan alternatif,” kata Benny.
Saat bersilaturahmi dengan Ganjar di Puri Gedeh itu, Benny juga memaparkan hasil pantauannya terkait jalur rute distribusi narkoba regional di Jateng yang berasal dari Tiongkok, Jerman, India, Belanda dan Malaysia. Masuknya barang terlarang itu melalui beragam kamuflase. Adapun daerah rawan di Jateng meliputi Banyumas, Pekalongan, Jepara, Solo, Cilacap dan Kota Semarang.
“Distribusinya melalui pelabuhan, jalur tol Trans Jawa, rute penerbangan yang semakin banyak, lapas, serta dibawa langsung oleh WNA yang ke Jateng. Di sisi lain, Jateng ini pasar ketiga setelah Jabar dan Jatim. Sehingga, kami butuh regulasi yang lengkap. Sementara, BNN baru ada di sembilan kabupaten kota, sehingga kami harus mengampu 26 kota kabupaten,” imbuh Benny yang datang bersama Anggota Komisi D DPRD Jateng, Dedy Mardiana.