Lontar.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengingatkan pemerintah daerah untuk memperhatikan agar ke depannya tidak ditemukan lagi ribuan vaksin kedaluarsa.
Melalui keterangan tertulis Pemprov Jateng, Jumat, 14 Januari 2022, caranya, adalah dengan selalu menginput data vaksinasi ke aplikasi smile.
Ganjar mengatakan, stok vaksin di daerah banyak yang kedaluwarsa pada Kamis (13/1/2022) kemarin. Namun setelah diklarifikasi, jumlahnya berkurang banyak karena sebenarnya sudah disuntikkan.
“Kemarin sudah dilaporkan ke kita ada yang telat memasukkan ke aplikasi smile, jadi sebenarnya sudah habis, tapi memang ada yang belum habis. Maka kami minta per hari ini semua diklarifikasi semua, ini sudah habis benar atau belum tercatat,” ujarnya.
Stok vaksin yang masih dan kedaluwarsa kemarin, kata Ganjar sudah dikumpulkan. Ganjar pun telah berkomunikasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) terkait kelayakan vaksin tersebut.
“Vaksin sudah dikumpulkan, kita minta ke BPOM apakah kalau tanggal kedaluwarsa pada tanggal itu betul-betul vaksin tidak bisa digunakan apakah masih ada jeda,” katanya.
Ganjar mengatakan, jika BPOM menyebut stok tersebut masih bisa digunakan maka akan digunakan untuk vaksinasi boosting yang saat ini sudah dijalankan.
“Kalau masih ada jeda kita manfaatkan, toh sekarang ada kebijakan boosting, kita bisa boosting buat yang lain. Eman-eman kalau tidak,” ujarnya.
Di sisi lain, Ganjar juga kembali mengingatkan kepada daerah untuk selalu menginput data vaksin ke aplikasi smile. Apalagi menurut catatannya, ada vaksin yang akan kedaluwarsa pada 15 dan 30 Januari.
“Kita sudah cek langsung ke sana agar semua menyiapkan betul untuk dikebut. (Dinkes) masih mendata. kemarin sudah ada informasi ke saya, saya minta klarifikasi, kalau tidak, jangan-jangan ada problem input data,” katanya.
Hingga 13 Januari kemarin, Ganjar membeberkan sebanyak 4.350 di delapan daerah yang kedaluwarsa. Rinciannya di Brebes 120 dosis, Jepara 10 dosis, Klaten 20 dosis, Magelang 350 dosis, Pemalang 2.270 dosis, Purworejo 1.290, Tegal 40 dosis, dan Salatiga 250 dosis.