Kamar hotel atas nama Andre Rosiade itu diakuinya, dipesan oleh seorang stafnya, karena saat itu bersamaan dengan agenda pemaparan visi misi calon bupati dan gubernur di Sumbar yang akan berlangsung pada pilkada 2020.
Kamar hotel itu sengaja dipesan oleh stafnya, untuk kader Gerindra yang ingin istirahat di kamar. Dia membantah dirinya bakal menggunakan kamar tersebut. Karena Andre Rosiade dijadwalkan akan kembali ke Jakarta pada pukul 19.30. Sementara acaranya berlangsung, mulai pukul 09.40 hingga pukul 20.00.
“Saya tidak pernah ke resepsionis, saya tidak pernah ke lobi hotel. Memang hari itu ada acara Gerindra di Sumbar dalam rangka mendengarkan penyampaian visi misi calon bupati dan gubernur. Kebetulan staf saya yang ambil kamar untuk kita istirahat,” paparnya.
“Saya Minggu pagi jam 05.40 berangkat dari Jakarta ke Padang dan direncanakan pasawat pulang jam 19.30 ke Jakarta,” imbuh Andre
Siap Dipanggil MKD
Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) Andi Rio Idris Padjalangi saat dikonfirmasi terkait adanya dugaan pelanggaran Andre Rosiade atas pengrebekan prostitusi online. Ia menyebutkan sampai saat ini, MKD belum menerima laporan dari masyarakat, sehingga MKD belum mengambil sikap untuk sidang kode etik.
Andi Rio Idris Padjalangi juga mengaku, sebelum pengrebekan terjadi, Andre Rosiade sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan tidak melakukan pengrebekan tanpa melalui koordinasi. Sehingga menurut dia, Andre perlu diberi apresiasi karena membongkar kasus prostitusi.
“Sampai sekarang belum ada laporan dan penyampaian. Sekarang kami belum bisa bersikap apa-apa karena beli. Ada masukan,” kata Andi Rio Idris Padjalangi saat dihubungi terpisah.
Andre Rosiade pun akan kooperatif jika MKD memanggilnya di sidang kode etik sesuai dengan aturan yang berlaku. Apalagi jika dirinya dipanggil oleh pimpinan fraksi sekaligus Sekertaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani.
Andre merasa tindakan penggrebekan itu sebagai langkah untuk menegakkan amar maruf nahir mungkar, ia tak ingin daerah yang ia wakili sebagai tempat tumbuh suburnya kemaksiatan.
“Sebagai Anggota DPR saya taat undang-undang, silahkan saja kalau ada yang laporkan saya. Itu hak orang, bagi saya itu risiko perjuangan. Saya melaksanakan amar maruf karena saya dipilih oleh masyarakat untuk berjuang melawan kemaksiatan. Kalau amar mauruf ini dianggap salah, saya di bully, itu risiko perjuangan. Saya akan dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat,” imbuhnya.
Andre menduga mengapa dirinya di bully dan viral di media sosial, padahal kejadiannya tanggal 26 Januari lalu viral beberapa hari kemudian, setelah media lokal memposting aksi penggrebekan itu. Andre mengaku ada indikasi politik, ada oknum yang memanfaatkan kejadian itu untuk kepentingan merusak citranya.
“Mengapa berita ini viral setelah beberapa hari diposting di media, ini ada indikasi ada yang memanfaatkan situasi,” ujarnya.
Mardani Ali Sera Turut Mengkritik
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengkritik penggrebekan Andre Rosiade terhadap pekerja seks komersial di Padang. Mardani mengingatkan tugas dan fungsi DPR sebagai lembaga legislasi, kontroling dan budgeting. Bukan sebagai lembaga yang mengambil alih tugas pihak aparat kepolisian.