Lontar.id – Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, berharap pesawat ultralight buatan pemuda Pinrang, Haerul (35), yang berhasil terbang, lebih divalidkan konsep aeroplanenya.
“Ini adalah kreasi anak-anak muda. Tentu dengan kreasi ini kita harus lebih validkan lagi konsep aeroplane itu, jadi patut mendapat apresiasi,” jelas Nurdin.
Menurut Nurdin, membuat dan menerbangkan pesawat tidak hanya berbekal skill tapi juga harus menggunakan hitungan matematis dengan jelas, misalnya terbang di ketinggian berapa.
Sementara, Haerul yang berprofesi sebagai montir dan sempat viral karena berhasil merakit dan menerbangkan pesawat berjenis ultralight tersebut, berkesempatan untuk bertemu dengan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Jumat (17/1/2020).
Di hadapan Andi Sudirman, pria asal Kabupaten Pinrang, Sulsel ini, mengaku tidak menyangka kerja kerasnya kini membuahkan hasil.
Kata dia, sebelum berhasil mengudara, pesawat yang dirakitnya sudah lima kali gagal dalam uji coba. Pada 2002 lalu, dia juga pernah mencoba merakit pesawat helikopter namun tidak berhasil.
Dia juga tidak pernah menyangka bahwa pesawat yang dirakitnya dengan menggunakan bahan-bahan bekas dan rongsokan itu, bisa viral sehingga diundang oleh gubernur dan wakil gubernur.
Dia menyebut, total biaya yang dikeluarkan selama membuat pesawat itu sebesar kurang lebih Rp30 juta. Untuk menerbangkannya, Haerul hanya menggunakan BBM jenis premium.
Haerul juga mengaku, dia sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan yang memadai terkait penerbangan. Dia hanya sempat mengenyam pendidikan hingga kelas lima sekolah dasar (SD).
Meski sudah berhasil membuat pesawat kecil, Haerul ternyata belum pernah sekalipun merasakan naik pesawat. Dia pun berharap pemerintah bersedia mendukung hasil tangannya ini. “Harapannya ya ingin dikembangkan lagi untuk produksi,” harapnya.