Lontar.id – Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 berupaya untuk memroduksi alat pelindung diri (APD) berbahan komponen lokal dan disertifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Penjelasan itu disampaikan oleh Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (14/4).
“Saat ini, tim ahli Gugus Tugas dibantu peneliti, periset dari lembaga dan perguruan tinggi dan dunia usaha sedang berupaya memproduksi APD,” kata Doni melalui keterangan tertulis.
Dengan produksi dalam negeri itu, maka Indonesia bisa mandiri dan tidak tergantung APD produksi negara lain dalam upaya melawan COVID-19.
Selain APD, Pemerintah juga memproduksi ventilator karya anak bangsa yang sebelumnya telah diujicoba dibawah pendampingan dari Kementerian Kesehatan RI.
Dalam kurun waktu satu bulan menangani wabah virus Corona jenis baru ini, Gugus Tugas telah mendistribusikan 725 ribu APD, 13 juta masker bedah dan 150 ribu masker N-95.
Piranti keselamatan itu ditujukan kepada dokter, perawat dan tenaga medis agar semakin maksimal dalam memberikan perlindungan dari bahaya COVID-19.
Pemerintah membentuk Gugus Tugas ini untuk menangani COVID-19 berdasarkan Kepres Nomor 7 Tahun 2020 pada 13 Maret 2020.
Untuk menanggulangi COVID-19, Gugus Tugas melakukan kolaborasi pentahelik berbasis komunitas yakni pemerintah, peneliti, dunia usaha, masyarakat serta media baik di pusat, hingga daerah yakni pemerintah provinsi hingga desa dan kelurahan.
Selain itu, Gugus Tugas juga akan meningkatkan kegiatan edukasi dan sosialisasi termasuk mitigasi ancaman COVID-19.
Sementara, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto, menjelaskan bahwa hingga hari ini, Selasa (14/4/2020), pasien yang meninggal akibat COVID-19 bertambah menjadi 459 orang yang meninggal dunia, sedangkan yang sembuh menjadi 426 orang dan total positif sebanyak 4.839 kasus.
Dari angka tersebut, jumlah kasus yang terkonfirmasi positif bertambah 282 kasus, pasien sembuh bertambah 46 orang sementara yang meninggal bertambah 60 kasus
“Kami sangat berduka dengan masih adanya saudara-saudara kita yang meninggal karena COVID-19. Hari ini kita mencatat jumlahnya sudah merata hampir semua provinsi ada dan kita yakini akan bertambah,” ucapnya.