Lontar.id – Sebanyak 109 santri asal Sulawesi Selatan (Sulsel) yang ‘nyantri’ di beberapa pesantren di Jawa Timur (Jatim) tiba di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Rabu, 15 April 2020. Mereka langsung menjalani rapid tes di area kedatangan, dan hasilnya semua negatif.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, melalui video, menjelaskan, rapid tes yang dilaksanakan oleh pihak kesehatan bandara dan Dinas Kesehatan Sulsel tersebut, bertujuan untuk memastikan para santri tersebut pulang ke keluarga tidak membawa virus.
“Kita ingin memotong mata rantai virus yang masuk, seperti juga yang carrier (pembawa). Kita tidak ingin ada virus yang masuk Sulsel. Makanya kita bersama, betul-betul menjaga pintu masuk, baik itu bandara mau pun pelabuhan,” ucapnya.
Meski hasil tes seluruh santri tersebut dinyatakan negatif, mereka tetap diimbau untuk melaksanakan karantina mandiri setelah tiba di daerahnya masing-masing.
Nurdin menambahkan, hari ini akan ada 167 santri yang tiba di Makassar. Mereka berasal dari 16 kabupaten/kota di Sulsel, serta lima lainnya dari Mamuju, Sulawesi Barat, dan dua dari Kendari, Sulawesi Tenggara.
16 kabupaten/kota di Sulsel asal santri, yaitu Makassar 59 orang, Gowa 10 orang, Jeneponto 6 orang, Pangkep 11 orang, Pinrang 15 orang, Parepare 5 orang, Bulukumba 1 orang, Luwu Utara 17 orang, Palopo 13 orang, Luwu 11 orang, Enrekang 8 orang, Soppeng 1 orang, dan Bone 3 orang.
Para santri tersebut, datang dengan lima penerbangan berbeda sejak pukul 07.00 hingga 14.40 Wita. “Yang pasti dalm minggu ini, akan ada kurang lebih 760 santri, yang masuk ke Makssar, semua dari Jawa Timur,” lanjut Nurdin.
Para santri tersebut juga didata lengkap, nama dan alamat lengkapnya, lalu dilaporkan ke gugus kerja Covid di daerahnya masing-masing, agar bisa dipantau saat melakukan isolasi mandiri.