Lontar.id – Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) yang tinggi menjadi perhatian Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Rahmat Bagja.
Rahmat Bagja ingin memastikan pelayanan dan fasilitas penyelesaian sengketa telah tersedia dengan baik, mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga kemudahan pemohon dalam melaporkan sengketa, salah satunya melalui SIPS (Sistem Informasi Penyelesaian Sengketa).
Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada 2020 mencatat Sulawesi Tengah (Sulteng) sebagai salah satu daerah kerawanan tertinggi kedua setelah Sulawesi Utara. Dari 9 provinsi yang melaksanakan Pilkada Sulteng di angka 81.05 persen, sementara Sulut 86.42.
Atas hal tersebut, Bagja menyambangi Kantor Bawaslu Provinsi Sulteng, Bawaslu Kota Palu dan Bawaslu Kabupaten Sigi guna mengetahui kesiapan mereka dalam menghadapi Pilkada serentak 2020, terutama dalam hal penyelesaian sengketa.
Pemahaman admin dan kesigapan admin SIPS tidak luput dari pantauan Bagja. Dia meminta agar SIPS harus berjalan dengan baik untuk mempermudah pemohon dalam memberikan laporan.
“Seandainya ditemukan kendala, segera perbaiki. SIPS harus berjalan baik tidak boleh ada kendala,” kata Bagja di Kantor Bawaslu Sulteng, Jumat (6/3/2020), seperti dikutip dari laman resmi Bawaslu.
SIPS, lanjutnya, tidak hanya digunakan untuk Pilkada 2020 mendatang, namun juga untuk Pemilu Serentak 2024.
Dengan sigap seorang petugas administrasi SIPS Bawaslu Sulawesi Tengah Kuswandi menceritakan aplikasi SIPS memang sempat ada kendala, namun hal itu segera diperbaiki. Pihaknya pun tidak segan bertanya dengan admin SIPS yang berada di Bawaslu RI (pusat) agar kendala segera teratasi.
“Meski ada kendala-kendala sedikit seperti kendala teknis. Namun, jika kita temukan langsung ditindaklanjuti,” jelas staf Bawaslu Sulteng itu.
Setelah memeriksa persiapan di Bawaslu Sulteng, Bagja beranjak ke Bawaslu Kota Palu dan memeriksa ruang sidang hingga bertanya terhadap admin SIPS Bawaslu Kota Palu.
“Sip, sudah oke. Tetapi ini belum selesai. Perjalanan masih panjang,” jawab Bagja setelah mendengar penjelasan seorang petugas administrasi SIPS Kota Palu.