Lontar.id – Pemerintah Indonesia menyerahkan secara teknis rumah sakit (RS) bantuan Indonesia di Myaung Bwe, Mrauk U, Rakhine State kepada Pemerintah Myanmar.
Indonesia, diwakili oleh Duta Besar RI untuk Myanmar, Iza Fadri, sementara Pemerintah Myanmar, yang diwakili oleh Wakil Direktur Jenderal, Departemen Pelayanan Kesehatan di Kantor Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar, Nay Pyi Taw.
Kegiatan technical handover RS tersebut disaksikan oleh Menteri Kesehatan dan Olahraga Myanmar, Dr. Myint Htwe dan para pejabat tinggi dari Kementerian Kesehatan dan Olahraga Myanmar, serta perwakilan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia. (10/12)
Rumah sakit ini terdiri dari bangunan utama seluas 2.214 meter persegi, yang berdiri di atas tanah 4.644 meter persegi, mencakup ruang operasi, ruang gawat darurat, ruang X-Ray dan lain-lain.
Kemudian, bangunan rumah generator seluas 11,25 meter persegi dengan satu unit generator, bangunan kamar jenazah seluas 24 meter persegi, bangunan ground tank beserta 4 (empat) unit pompa air otomatis, lansekap dan dua jembatan beton.
Melalui rilis tertulis Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), disebutkan bahwa pembangunan fisik bangunan utama dan bangunan pendukung RS dirampungkan dalam waktu 2 tahun dari 10 bulan yang diperkirakan. Saat ini proyek RS Bantuan Indonesia menuju proses pengadaan alat kesehatan (alkes).
Terjadinya kemunduran dikarenakan berbagai faktor, antara lain isu keamanan, musim hujan terus menerus yang menyebabkan banjir, sulitnya mencari pekerja dan bahan material bangunan, serta kinerja kontraktor lokal.
Pengawasan dan pertanggungjawaban terhadap bangunan RS perlu diserahkan kepada Pemerintah Myanmar, mengingat sudah tidak adanya lagi pengawasan dari Tim MER-C yang telah meninggalkan lokasi seiring selesainya pekerjaan teknis pembangunan, serta untuk menghindari terjadinya kerusakan maupun perusakan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, mengingat situasi keamanan yang masih belum kondusif di lokasi RS.
Duta Besar RI untuk Myanmar, Iza Fadri menyampaikan bahwa RS ini adalah simbol perdamaian dan persahabatan antara Indonesia dan Myanmar.
Dubes RI untuk Myanmar mengharapkan bahwa RS Bantuan Indonesia ini nantinya dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi masyarakat Rakhine State.
“Baik yang Muslim maupun Budha, serta dapat mendorong terciptanya perdamaian di wilayah konflik Rakhine State,” demikian tertulis dalam rilis.
Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan dan Olahraga Myanmar menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas donasi yang diberikan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia, terutama kepada PMI yang telah memprakarsai proyek pembangunan ini dan MER-C sebagai eksekutor di lapangan selama 2 tahun.
Menteri Kesehatan dan Olahraga meyakini bahwa RS Bantuan Indonesia ini akan terus diingat oleh masyarakat Rakhine State dan semakin mempererat hubungan baik antara Indonesia dan Myanmar.