Lontar.id – Jamiyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabaroh An-Nahdliyah (JATMAN) dinilai memiliki peran penting dan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan menjaga umat, baik dari gangguan lahiriah maupun batiniah. Salah satu gangguan yang dihadapi saat ini adalah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang telah menimbulkan banyak korban. Untuk itu, diharapkan JATMAN dapat turut mendukung upaya pemerintah menjaga umat dari penularan wabah Covid-19.
“Saya mohon bantuan para ulama untuk menjaga diri dan umat dari wabah, dalam rangka himayatul ummah (menjaga umat) dan juga hifdzun nafs (menjaga jiwa), karena ini menjadi kewajiban kita semua,” pesan Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin saat menerima Pengurus atau Idaroh Aliyyah JATMAN melalui konferensi video, di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Kamis siang (08/07/2021).
Hal ini penting, sambung Wapres, sebagai bagian dari upaya membangun sumber daya manusia (SDM) unggul.
“Seperti kata Rasulullah, di dalam tubuh manusia itu ada segumpal darah. Kalau hatinya bersih, makanya semuanya baik. Jika (hatinya) rusak, menjadi rusak semua. Oleh karena itu, ini penting di dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul yang ingin kita bangun, disamping tentu memiliki keterampilan yang lain, tetapi intinya ada pada hati yang bersih,” ujar Wapres, seperti tertulis dalam rilis yang diterima Lontar, Sabtu, 11 Juli 2021.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain membangun manusia yang unggul, ada dua hal penting yang secara khusus perlu mendapat perhatian, yaitu; pandemi Covid19 yang sudah dalam keadaan sangat bahaya, bahaya umum, bahkan menjadi bahaya global.
“Bahaya Covid19 ini sudah sangat diyakini bukan saja di Indonesia, tetapi di seluruh dunia. Padahal kan menurut para ulama, menangkal dan menjaga diri dari bahaya itu termasuk sesuatu yang diwajibkan,” ujar Wapres.
Selain itu, lanjut Wapres, adanya banjir informasi dimana informasi yang benar, yang buruk, yang bohong (hoaks), yang fitnah, ataupun yang bersifat adu domba muncul berseliweran yang dapat menimbulkan terjadinya disinformasi dan berita-berita yang dapat menimbulkan kebingungan.
“Banyak orang memanfaatkan kebingungan masyarakat untuk menyesatkan mereka, bikin mereka sesat, bikin mereka ragu, bikin ketidakpercayaan, dan konflik. Ini penting perannya dalam membangun manusia yang unggul,” urai Wapres.
Untuk itulah, Wapres meminta para ulama JATMAN turut berperan dalam menjaga umat dari penyebaran berita dan informasi hoaks yang kerap kali mengaburkan kebenaran dan menyesatkan.
“Kyai-kyai, ulama-ulama rabbaniyyin yang awas-awas itulah yang kita butuhkan, yang bisa kontak langsung dengan Allah, yang sudah bisa menerima ilham-ilham, ini yang diperlukan sekarang. Dan, memang Allah memerintahkan kepada kita agar mengajak masyarakat supaya cermat untuk memilah, harus tabayyun dulu,” tegasnya.
Menyinggung rencana penyelenggaraan musyawarah nasional (munas) ke-36 JATMAN, Wapres mengucapkan terima kasih atas undangannya dan berharap munas yang akan digelar dapat berjalan dengan sukses dan lancar.
Sebelumnya, para pengurus JATMAN melaporkan persiapan munas yang akan digelar di Bengkulu pada Agustus 2021 mendatang akan mengangkat tema “Membumikan akhlak thoriqoh untuk memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”.
“JATMAN sangat mengharapkan kehadiran Presiden dan Wakil Presiden untuk membuka atau menutup munas tersebut,” harap Wakil Rois Am Ali Mas’adi.