Lontar.id – United States Agency for International Development (USAID) Jalin menyebut, angka kematian ibu hamil dan bayi mayoritas terjadi di rumah sakit, yakni mencapai 75 persen.
Chief Of Party (COP) USAID Jalin, Ella Hoxa, menjelaskan, hasil identifikasi USAID Jalin, 25 persen kematian ibu hamil dan bayi pada saat perjalanan ke rumah sakit dan 75 persen pada saat di rumah sakit.
Berdasarkan hal itu, pihaknya berkesimpulan bahwa salah satu penyebab tingginya kematian adalah penanganan di rumah sakit.
“Dari kesimpulan 75 persen kematian ibu dan anak pada saat di rumah sakit, maka tim USAID akan memperkuat metode pelayanan dengan melakukan pendampingan dan mentoring,” ucapnya saat berkunjung ke Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Selasa (26/11/2019).
Olehnya itu, USAID Jalin bermitra dengan Kementerian Kesehatan untuk melindungi Ibu dan bayi baru lahir di Indonesia.
Menurutnya, USAID Jalin mendukung kegiatan di 120 kabupaten prioritas Pemerintah Indonesia, untuk Kesehatan Ibu dan Bayi baru lahir (KIB) tingkat nasional, dan telah hadir di 65 kabupaten di enam provinsi. Keenamnya adalah Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat.
Lebih lanjut Ella Hoxa menjelaskan, pihak USAID telah melakukan identifikasi tiga metode penurunan angka kematian bayi dan ibu yang telah dilakukan pemerintah daerah yang dinilai berhasil di tiga tempat.
Ketiga daerah yang dimaksud adalah Kabupaten
Bone dengan program bola assedding (pertemuan ibu hamil dan menyusui dan tenaga kesehatan untuk membahas bersama-sama masalah kehamilan, gizi dan lainnya. Selanjutnya Kabupaten Bulukumba dengan proram donor darah untuk ibu hamil, serta program ambulans laut di Pangkep.
Sementara, Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan, di Sulsel, Kabupaten Gowa merupakan pilot project program seribu hari pertama kehidupan, yang diprioritaskan di enam provinsi.
“Mereka akan menjalankan program ini dengan mengidentifikasi angka kematian yang banyak terjadi dan saat ini akan diintervensi angka kematian ibu dan bayi yang baru lahir di Gowa,” ujarnya.
Ia berharap agar tim USAID Jalin dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel serta kabupaten/kota, bisa bersinergi dengan mengikutsertakan peran universitas, dalam hal ini Universitas Hasanuddin.