Lontar.id – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah memulai pengisian air (impounding) Bendungan Randugunting pada Senin lalu.
Dilansir laman resmi Kementerian PUPR, pengisian air bendungan yang berada di Desa Kalinanas Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini dilanjutkan dengan penanaman pohon.
Kepala BBWS Pemali Juana Kementerian PUPR Muhammad Adek Rizaldi mengatakan, kontrak pekerjaan pembangunan Bendungan Randugunting dimulai sejak 8 November 2018 dan berakhir pada 7 November 2022, sehingga terjadi percepatan penyelesaian sekitar 11 bulan dari target sesuai kontrak.
“Saat ini progres konstruksinya sudah 90% dengan kondisi tubuh bendungan, spillway, intake dan hidromekanikal semuanya sudah selesai dan telah melewati sidang pengisian bendungan dengan Komisi Keamanan Bendungan sehingga dinyatakan sudah bisa dilakukan impounding,” kata Adek.
Menurutnya, pada akhir Desember 2021 sisa pekerjaan ditargetkan sudah mencapai 95%, sehingga di Januari 2022 sisa pekerjaan yang 5% tinggal penyelesaian fasilitas pendukung seperti fasilitas umum, pengamanan di sekitar waduk seperti pembuatan pagar, dermaga, dan pekerjaan minor lainnya.
“Kita lakukan impounding segera, agar dari segi manfaat sudah langsung bisa dirasakan masyarakat terutama untuk mereduksi banjir sebesar 81,42 m3 per detik untuk mengamankan area seluas 2.284 ha di Kabupaten Pati dan Rembang daerah hilir. Hal ini bertepatan dengan sudah masuk musim hujan dan ditambah ada prediksi gejala La Nina dari BMKG, sehingga intensitas curah hujan lebih besar dari kondisi normal dan debit sungai juga akan semakin tinggi,” tutur Adek.
Setelah impounding manfaat konservasi air sebagai tampungan air di saat musim hujan. “Dengan total kapasitas tampungan bendungan sebesar 14,42 juta m3 sebagai bendungan multifungsi, akan bermanfat sebagai konservasi untuk menampung air hujan sehingga tidak sia-sia terbuang ke laut dan dapat mengisi ketersediaan air tanah di Blora yang sering mengalami kekeringan,” ujarnya.
Dengan selesainya konstruksi bendungan yang merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) ini juga akan mendukung peningkatan irigasi premium yakni irigasi yang mendapatkan air bersumber dari bendungan untuk mengairi areal pertanian di wilayah kering Kabupaten Blora dan Rembang melalui Daerah Irigasi (DI) Kedungsapen seluas 630 hektare dengan pola tanam padi-padi-palawija.
Bendungan yang berjarak sekitar 148 km dari Kota Semarang ini juga diproyeksikan untuk mendukung penyediaan air baku di Kabupaten Blora sebesar 100 liter/detik, Kabupaten Pati 50 liter/detik, dan Kabupaten Rembang 50 liter/detik, serta pengembangan pariwisata air dan agrowisata di Kabupaten Blora.