Lontar.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI berharap agar Bawaslu Provinsi Jambi tetap melibatkan akademisi dalam proses pengawasan pemilu dan kritik karya Buku Hasil Pengawasan Pemilu 2019.
Harapan itu disampaikan oleh anggota Bawaslu RI, Rahmat Bagja, saat menjadi pembicara dalam kegiatan Refleksi Pemilu 2019 dan Launching Buku Hasil Pengawasan Pemilu 2019 di Jambi, Kamis (26/12/2019).
Menurut dia, hal ini menjadi penting sebagai bentuk keterlibatan segala aspek masyarakat, termasuk akademisi.
Keterlibatan akademisi dalam pengawasan pemilu dikatakan Bagja dapat berbentuk kritik karya.
Dia menambahkan, walaupun di dalam buku terkandung data penelitian yang terkonfirmasi, karena dilakukan oleh mereka yang langsung melakukan pengawasan, akan tetapi kritik terhadap karya sangat penting untuk membina dan meningkatkan kualitas kepengawasan kepemiluan.
“Kita ajak teman-teman akademisi untuk melakukan proses pendewasaan dalam melakukan penyelenggaraan pemilu,” jelas Bagja melalui rilis tertulis pada laman resmi Bawaslu.
Dia juga mengajak akademisi untuk terus terus melihat bagaimana lembaga penyelenggara pemilu bekerja melalui hasil pengawasan, pencegahan, dan penindakan melalui sebuah tulisan (buku).
Meski demikian, dia juga menyanjung Bawaslu Jambi karena telah menerbitkan buku sebagai warisan pengetahuan yang bisa ditinggalkan untuk masa depan. Hematnya, buku ini akan menjadi catatan otentik sejarah Bawaslu Jambi dalam melakukan pengawasan Pemilu 2019.
“Alhamdulillah kita punya sesuatu yang bisa kita tinggalkan ke depan yaitu berupa catatan tulisan hasil dari pengawasan, pencegahan, dan penindakan. Ini patut kita banggakan. Terima kasih telah melakukan beberapa hal yang menurut saya jauh berpikiran ke depan,” ujarnya.
Ke depan, dia mengharapkan hasil pengawasan tersebut dapat disebarkan ke perpustakaan daerah, KPU, perpustakaan Bawaslu, dan juga kepada teman-teman akademisi.