Lontar.id – Materi sejarah khilafah dan jihad, akan diajarkan secara berjenjang sejak IV Madrasah Ibtidaiyah atau MI hingga Madrasah Aliyah atau MA.
Pernyataan itu disampaikan oleh Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama (Kemenag), A Umar melalui rilis tertulis Kemenag.
Kementerian Agama telah menerbitkan Keputusan Menteri Agama (KMA) No 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah sebagai revisi atas KMA No 165 Tahun 2014.
Revisi itu meliputi penataan semua materi dan performance sajian pembelajaran dengan mempertimbangkan semua aspek pendidikan siswa untuk mengantarkan anak bangsa agar siap hidup di abad 21.
Salah satu hasil penataan itu, kata Umar, meletakkan materi khilafah dalam berbagai karakteristik kepemimpinan dalam sejarah Islam dan jihad, dalam berbagai bentuk perjuangan umat Islam, sejak zaman nabi dalam membangun peradaban bangsa sampai perkembangan Islam modern.
“Materi sejarah khilafah dan jihad, akan diajarkan secara berjenjang sejak IV Madrasah Ibtidaiyah atau MI hingga Madrasah Aliyah atau MA,” tegasnya.
Pembelajaran khilafah nantinya disajikan dalam perspektif sejarah, untuk menjelaskan karakteristik dan pola kepemimpinan Rasullulah serta Khulafa’ur Rasyidin dalam membangun masyarakat Madinah, yang diwarnai dengan nilai moderasi dalam menjaga keberagaman dan memperkuat civic society.
Sementara, materi jihad, disajikan dalam perspektif perjuangan membangun peradaban, dengan menggali makna dan menanamkan nilai-nilai perjuangan pada masa Rasulullah, sahabat, walisongo hingga para ulama.
“Baik konten khilafah maupun jihad, diajarkan pada jenjang tingkat dasar dan menengah, sesuai dengan tingkatan kompetensi dasarnya masing-masing,” ujarnya
Sementara, Kasubdit Kurikulum Dit KSKK Madrasah Kemenag, Ahmad Hidayatullah, mencontohkan, pada kelas IV ada dua kompetensi dasar (KD) terkait nilai jihad.
Pada kelas V MI, kata dia, ada tujuh KD terkait karakteristik kepemimpinan/pemerintahan, tiga KD nilai jihad, dan 3 KD nilai moderasi yang akan diajarkan.
Sedangkan pada kelas VI, masing-masing ada sembilan KD yang diajarkan baik untuk karakteristik kepemimpinan/ pemerintahan, jihad, maupun moderasi.
KD yang diajarkan antara lain terkait sikap dan kepemimpinan Nabi dalam membangun masyarakat Madinah, nilai-nilai perdamaian Islam dalam Fathu Makkah, berani membela kebenaran, serta menjaga kesepakatan dengan kelompok non muslim.
“Siswa juga akan dikenalkan dengan karakteristik kepemimpinan Rasul dan nilai-nilai moderasi,” jelas Ahmad.