Lontar.id – Menteri Agama, Fachrul Razi, mengingatkan penghulu Kantor Urusan Agama se Sumatera Barat agar tidak terpapar radikalisme, dan menguatkan moderasi beragama.
Fachrul Razi mengatakan, Kantor Urusan Agama (KUA) yang jumlahnya sangat banyak, merupakan aset luar biasa, jika dikelola dengan baik sebagai wahana penguatan moderasi beragama.
Kementerian Agama kata dia, mempunyai ribuan penyuluh yang tersebar di berbagai kecamatan di Indonesia. Jika ada penyuluh yang radikal, itu juga berbahaya.
“Jangan sampai ada penyuluh kita yang radikal. Kita harus terus kuatkan moderasi agama,” tutur Menag melalui rilis tertulis.
Fachrul juga berpesan, bahwa menjadi pegawai negara adalah amanah. Olehnya itu, harus dilaksanakan dengan baik. Salah satu caranya adalah dengan tidak korupsi.
“Kalau kita berprestasi, maka akan bangga semua. Kalau korupsi, kita malu semua. Kita harus bertugas dengan amanah,” tegas Menag di Padang, Sabtu (7/12/2019).
Fachrul juga menyebut, bahwa umat Islam adalah mayoritas, dan negara ini bisa maju jika umat Islam menunjukkan tanggung jawab tinggi dalam menyelaraskan wawasan kebangsaan dan keagamaan.
“Peradaban Islam adalah peradaban yang rahmatan lilalamin,” sambungnya.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Sumbar Hendri melaporkan bahwa di Sumatera Barat terdapat 292 penghulu yang tersebar di 172 kecamatan. Selain itu, ada 324 penyuluh agama Islam PNS (fungsional) dan 1018 penyuluh agama Islam Non PNS.
Saat ini, sudah ada 21 KUA yang direvitalisasi menjadi Balai Nikah dan Manasik Haji melalui skema pembiayaan SBSN. Jumlah ini akan bertambah seiring direvitanya 13 KUA di 11 Kab/Kota se Sumatera Barat.