Lontar.id – Duta Besar RI untuk Bulgaria merangkap Albania dan Macedonia, Sri Astari Rasjid, menyampaikan adanya peluang kerja sama antara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Kota Plovdiv, Bulgaria.
Pernyataan Sri tersebut disampaikan saat menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa (14/1/2020).
Sri Astari menuturkan, DIY merupakan salah satu daerah yang memiliki kebudayaan yang sangat kaya dan sangat tua. Hal ini membuka peluang kerjasama antara DIY dengan Plovdiv, Bulgaria, yang juga memiliki latar belakang budaya yang sama dengan DIY.
Menurutnya, Plovdiv merupakan kota tua yang telah ada sejak 7000 tahun silam. Tahun lalu, Kota Plovdiv dinobatkan menjadi pusat kebudayaan Eropa. Fakta tersebut semakin mempertegas kesamaan dengan DIY yang juga merupakan pusat kebudayaan Asia.
Tidak hanya sebagai kota tua dengan budaya yang sangat kaya, namun Plovdiv juga merupakan kota dagang. Sri Astari menyampaikan, peluang kerjasama dengan Plovdiv nantinya akan mencakup berbagai bidang. Salah satu yang di garis bawahi adalah diplomasi ekonomi.
“Plovdiv merupakan kota dagang di Bulgaria, jadi harapan saya Kadin sini (DIY) juga bisa datang untuk bussiness matching dengan bussiness comunity disana,” tutur Sri Astari seperti dikutip dari keterangan resmi Pemprov DIY.
Sri Astari menuturkan, budaya merupakan pintu masuk yang paling efektif untuk membuka peluang kerjasama berbagai bidang. Diplomasi budaya menurut Sri Astari akan membuka peluang kerjasama yang bagus di bidang apa saja termasuk diplomasi ekonomi.
“Kalau kita menunjukan budaya kita yang tua dan setara dengan eropa, mereka akan lebih respect. Jadi kalau kita bikin business deal mereka akan merasa lebih terbuka dan berangkat dari strata yang sama,” jelas Sri Astari.
Menurut Sri Astari, kekayaan Indonesia terkhusus DIY dalam bidang budaya adalah senjata yang ampuh untuk bisa masuk mengikuti perkembangan dunia. Tidak semua negara memiliki kekayaan budaya. Oleh karena itu, kekayaan budaya ini harus menjadi senjata untuk membangun negara.