Lontar.id – Jembatan kecil yang menghubungan masyarakat di Dukuh Bangunsari dan Dukuh Bakalan, Desa Klakah, Kecamatan Selo dengan jalur evakuasi, akan segera diganti dengan jembatan gantung oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali.
Melalui keterangan tertulis Pemprov Jateng, Jumat (14/2/2020), disebutkan, saat ini warga desa menggunakan jembatan kecil yang hanya bisa dilalui orang dan kendaraan roda dua.
Nantinya, jembatan gantung dapat dilalui kendaraan roda empat sehingga memudahkan proses evakuasi jika terjadi bencana erupsi Merapi. Tanpa Jembatan, perjalanan untuk menuju lokasi evakuasi harus memutar sejauh tiga hingga empat kilometer.
Untuk memastikan pembangunan jembatan tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Masruri meninjau langsung calon lokasi jembatan yang akan dibangun.
“Kasihan teman-teman dari Bangunsari kalau ada gunung meletus tidak usah naik tetapi lewat sini semua, lebih dekat,” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Masruri di sela-sela peninjauan, Kamis (13/2/2020).
Dikatakan Masruri, pembangunan jembatan akan menggunakan anggaran dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebesar Rp4,5 miliar.
Sementara Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo menjelaskan dengan adanya jembatan gantung tersebut akan menjadi salah satu jalur evakuasi. Jembatan ini akan menjadi jalur alternatif evakuasi bagi 1.100 kepala keluarga di dua dukuh tersebut.
“Itu merupakan jalan terdekat karena sebelum ada jembatan memutar tiga hingga empat kilometer. Itu merupakan jalur evakuasi yang untuk kepentingan apabila terjadi erupsi,” terangnya.