Lontar.id – Pemerintah Kabupaten Wonogiri mengalokasikan anggaran senilai Rp8.852.204.800 untuk Program Seragam Sekolah Gratis. Anggaran tersebut diberikan dalam bentuk 21.882 paket seragam sekolah bagi peserta didik baru tingkat SD/MI dan SMP/MTs Tahun Pelajaran 2021/2022.
Penyerahan paket seragam gratis dilakukan secara simbolis dengan protokol kesehatan yang ketat, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (15/11/2021). Sementara seluruh peserta didik penerima manfaat menyaksikan secara live streaming melalui Youtube Dinas Pendidikan Kabupaten Wonogiri.
Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menyampaikan, Pemkab Wonogiri memaknai kegiatan tersebut sebagai upaya untuk menjamin terselenggaranya pendidikan yang setara, bagi segenap masyarakat.
“Dengan memberikan fasilitas pendukung bagi peserta didik baru tingkat SD dan SMP, kita juga memberikan semangat kepada putra putri kita untuk tetap belajar, kendati masih dalam situasi pandemi Covid-19,” ujarnya, seperti tertulis dalam rilis.
Pengadaan seragam sekolah bagi peserta didik baru Tahun Pelajaran 2021/2022 yang memasuki kelas I SD dan kelas VII SMP, dimaksudkan untuk meringankan biaya pendidikan bagi orang tua/ wali peserta didik.
“Kiranya program ini dapat diterima dengan baik. Terlebih dalam situasi pandemi Covid-19, sehingga betul-betul dapat meringankan biaya yang harus dikeluarkan,” imbuhnya.
Ditemui di lingkungan Setda Kabupaten Wonogiri, Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyampaikan, tahun 2021 adalah tahun kedua diadakannya Program Seragam Sekolah gratis. Tahun lalu, Pemkab Wonogiri telah mengalokasikan dana sebesar Rp8.404.502.645 untuk 9. 085 siswa kelas 1 SD/MI dan 10. 522 siswa kelas 7 SMP/MTs.
Sedangkan tahun ini mengalami peningkatan karena jumlah peserta didik baru pun lebih banyak daripada tahun ajaran lalu. Pada tahun ini, Pemkab menganggarkan dana untuk Program Seragam Sekolah Gratis sebesar Rp8.852.204.800 untuk 9.370 siswa kelas 1 SD/MI dan 12. 512 siswa kelas 7 SMP/Mts.
Ia mengatakan, program ini merupakan bentuk tanggung jawab dan prioritas dalam upaya melaksanakan amanat Undang-undang, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
“Meskipun di era pandemi Covid-19, kita harus memprioritaskan skala yang paling prioritas. Yang pertama penanganan kesehatan, yang kedua pelaksanaan pendidikan. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah tugas mendasar tata kelola pemerintahan kami,” ujar bupati yang akrab disapa Mas Jekek ini.
Ia menilai, pemberian seragam sekolah gratis ini sebagai upaya pemkab Wonogiri melaksanakan pendidikan yang menjamin tidak adanya diskriminasi, membuka peluang untuk semua anak bangsa dapat belajar dan mendapat pendidikan yang setara.
“Bantuan seragam sekolah ini bukan hanya untuk anak dari keluarga tidak mampu, tetapi semua siswa peserta didik baru mendapatkan paket seragam gratis. Hal ini juga akan meminimalkan kesenjangan, dan menjamin kesetaraan sosial siswa di sekolah,” tegas Jekek.
Diterangkan, peserta didik SD akan menerima tiga stel seragam (putih-merah, batik-putih, Pramuka). Sementara untuk peserta didik SMP dalam bentuk kain bahan seragam. Setiap siswa menerima tiga stel bahan seragam (putih-biru, batik-putih, Pramuka).
Disinggung mengenai rencana membuka pembelajaran tatap muka (PTM) seratus persen, bupati mengatakan, pihaknya tengah melakukan evaluasi terhadap PTM yang saat ini sedang berlangsung tujuh puluh lima persen dari total kuota sekolah.
“Minggu ini kami lakukan evaluasi, masih tujuh puluh lima persen karena kita masih di PPKM level dua. Kalau sudah level satu bisa kita persiapkan untuk PTM seratus persen. Seratus persen kuotanya dulu, kalau jam belajarnya, masih akan kita sesuaikan dengan situasi dan kondisi, yang jelas belum penuh dari pagi sampai siang,” terangnya.