Lontar.id – Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengagendakan 414 kegiatan budaya sepanjang tahun 2020.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Aris Eko Nugroho, menyampaikan bahwa Kundha Kabudayan (Dinas Kebudayaan) DIY bersama-sama kundha kabudayan kabupaten/kota melaksanakan 414 agenda Agenda Budaya 2020 dimulai sejak Januari hingga Desember 2020.
Dalam kegiatan Kepyakan Agenda Budaya 2020 di Grand Inna Malioboro, pada Jum’at (10/1/2019), Aris menjelaskan, agenda budaya itu terdiri dari seni rupa, seni musik, seni tari, seni tradisi klasik, seni tradisi kerakyatan, dan seni kontemporer.
“Selain itu ada upacara adat dan tradisi, tata nilai budaya, pengetahuan dan teknologi, warisan budaya benda, dan warisan budaya tak benda,” demikian disebutkan dalam keterangan resmi Humas Pemprov DIY.
Menurut Aris, 414 Agenda Budaya yang dilaksanakan setahun itu akan terus diupayakan update informasinya melalui website, media sosial, jaringan radio maupun televisi, serta media lainnya.
Sementara, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, mengatakan, kebudayaan pasti akan mengalami metamorfosis. Sehingga perlu adanya strategi dan diplomasi kebudayaan yang kuat dan holistik.
Kata dia, strategi dan diplomasi Kebudayaan Jawa akan efektif apabila didukung oleh Gerakan Kebudayaan yang ideologis.
Keselarasan antara “Mentifak” sebagai hulu kebudayaan sampai “Artefak” sebagai hilir kebudayaan perlu senantiasa dijaga dengan baik.
“Perlu diingat Agenda Kebudayaan 2020 bukan hanya sebagai rangkaian pementasan ataupun kegiatan, melainkan harus dilihat juga sebagai pemicu Gerakan Kebudayaan menuju Kemuliaan Peradaban Manusia Jogja. Transformasi nilai-nilai luhur sebagai pilar utama peradaban dalam kegiatan pentas seni dan budaya semestinya terjadi,” jelas Sultan.
Sultan kemudian mengimbau Kundha Kabudayan/Dinas Kebudayaan, untuk perlu terus proaktif dalam memfasilitasi Gerakan Kebudayaan sebagai bagian dari Agenda Kebudayaan.
Menurut Sultan, evaluasi keberhasilan dalam menjalankan strategi dan diplomasi kebudayaan bukan hanya dilihat dari jumlah kegiatan seni dan budaya dalam bentuk pementasan yang padat, melainkan juga harus dilihat seberapa kuat transformasi kebudayaan mampu mewujudkan kemuliaan peradaban dengan Landasan Filosofis Hamemayu Hayuning Bawono.
“Memang greget saut yang terbawa oleh arus modernisasi global, serta harus eksis, tidak bisa dihindari dan mengikuti perkembangan jaman demi kemaslahatan peradaban manusia. Namun tetap harus juga tidak meninggalkan fakta dan jati diri sendiri, anglaras playuning banyu, ngeli ning ojo keli”, tambah Sultan.
Turut hadir dalam kegiatan itu, Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, Anggota Forkopimda, Para Pimpinan OPD DIY, Paniradya Pati, Anggota Parampara Praja DIY, Staf Ahli Gubernur DIY serta tamu undangan lainnya.
Adapun Kepyakan Agenda Budaya 2020 dresmi dimulai dengan simbolisasi gunungan wayang yang diangkat oleh Gubernur DIY bersama dengan Sekda DIY serta Kundha Kabudayan Kabupaten/Kota disusul dengan penyerahan buku Agenda Budaya 2020 oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY kepada Gubernur DIY.