Lontar.id – Peringatan Hari Konstitusi tahun 2021 merupakan pengingat bagi seluruh bangsa, agar kembali kepada konstitusi sebagai rujukan dan panduan bernegara.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada Peringatan Hari Konstitusi Tahun 2021 dan Hari Ulang Tahun ke-76 Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Rabu, 18 Agustus 2021.
Ma’ruf mengatakan, pada kesempatan ini, kedua momen peringatan tersebut diselenggarakan secara bersama pada 18 Agustus 2021. Kesempatan ini merupakan momentum untuk menggelorakan kembali semangat juang kita sebagai bangsa Indonesia yang kuat dan bersatu.
Kata Ma’ruf, penetapan tanggal 18 Agustus sebagai Hari Konstitusi bertepatan dengan saat ditetapkannya Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi dalam rapat paripurna Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945.
Konstitusi adalah dasar dari segala hukum, yang memuat peraturan pokok fundamental mengenai sendi-sendi utama untuk menegakkan suatu bangunan besar yang bernama negara.
UUD 1945, lanjutnya, bukan hanya merupakan dokumen hukum tetapi juga mengandung pandangan hidup, cita-cita, dan falsafah yang merupakan nilai-nilai luhur bangsa, dan prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan negara.
“Peringatan hari bersejarah ini juga sekaligus sebagai pengingat bagi seluruh bangsa, agar kembali kepada konstitusi sebagai rujukan dan panduan bernegara. Pancasila dan UUD 1945 adalah panduan dalam menghadapi ujian berat yang saat ini kita alami,” urainya.
Ma’ruf menambahkan, Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai pemegang kekuasaan konstitutif adalah pengawal kedaulatan rakyat, ideologi Pancasila, dan UUD 1945 dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Selain itu, MPR adalah rumah kebangsaan, yang menjalankan mandat konstitusional guna menjembatani berbagai arus perubahan, pemikiran, dan aspirasi masyarakat. MPR juga menjadi rumah bagi seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam menghadapi cobaan, tantangan dan krisis, serta ketidakpastian akibat wabah Covid-19.
“Ujian ini harus kita hadapi bersama dengan penuh semangat juang, sebagaimana yang telah diteladankan oleh para pendiri bangsa ketika merumuskan UUD 1945.”
MPR bersama-sama lembaga negara lainnya harus mampu menunjukkan nilai-nilai ketangguhan, kepeloporan, dan semangat pantang menyerah untuk terus maju bersama dalam menempuh jalan penuh tantangan agar bangsa Indonesia mampu mencapai masa depan yang lebih baik.
Dalam kesempatan itu, Ma’ruf juga menyampaikan beberapa hal yang patut menjadi perhatian kita bersama dalam memeringati Hari Konstitusi Tahun 2021 dan Hari Ulang Tahun ke-76 Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, di antaranya, bahwa Indonesia saat ini berada dalam momen sejarah yang sangat menentukan keberhasilan untuk mencapai cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045. Oleh karena itu, merupakan tugas dan tanggung jawab kita semua sebagai penyelenggara negara, untuk memastikan tersedianya segala sesuatu yang diperlukan guna menjamin terciptanya kondisi yang mendukung lahirnya masyarakat, khususnya generasi muda yang unggul, tangguh, bersatu dan optimis, sebagai perwujudan tema “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” menuju Indonesia Maju.
“Kedua, MPR sebagai lembaga tinggi negara memiliki posisi sangat strategis yang turut menentukan keberhasilan bangsa dalam mencapai cita-citanya, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945,” imbuhnya.
Untuk itu, dia mengajak MPR, bersama-sama dengan DPR RI, DPD RI, serta lembaga tinggi negara lainnya untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap hal-hal strategis yang menentukan kemampuan kita dalam mewujudkan tujuan negara. Pandemi dan segala dampaknya serta pemulihan ekonomi memang menjadi prioritas kerja kita saat ini. Namun hal itu tidak semestinya membuat kita melupakan mandat jangka panjang yang diamanatkan oleh konstitusi.
Ketiga, sebagai Rumah Besar bagi semua elemen bangsa yang majemuk, MPR RI juga memiliki peran sentral yaitu sebagai pengawal persatuan dan kesatuan bangsa, agar tetap terjaga dan tidak terdisrupsi oleh konflik kepentingan dan manuver politik praktis yang dapat melemahkan kekuatan, persatuan, dan keutuhan bangsa.
Hal ini menurutnya sangat penting untuk selalu menjadi pertimbangan dan perhatian kita, karena semua yang kita putuskan sebagai pengemban amanat konstitusi akan menjadi bagian dari tonggak sejarah perjalanan bangsa, dan harus kita pertanggungjawabkan kepada generasi mendatang, selain juga tentu kepada Allah SWT, Tuhan YME.
“Dengan tanggung jawab yang besar dan tantangan yang tidak ringan ini, kita harus mampu membuktikan bahwa kita adalah negarawan sejati yang mewariskan karya dan legacy antargenerasi.”
“Keempat, saya ingin kembali mengingatkan bahwa para pendiri bangsa tidak meraih kemerdekaan dan melahirkan konstitusi secara mudah, apalagi instan, tapi melalui perjuangan yang panjang dan sangat keras, dengan fasilitas dan sarana yang sangat terbatas dan seadanya, bahkan dengan mempertaruhkan jiwa dan raga mereka,” tuturnya.
Namun berkat kegigihan, persatuan, dan semangat pantang menyerah, serta atas berkat rahmat Allah SWT, mereka berhasil membawa bangsa Indonesia merdeka dan berdaulat.