Lontar. id – Persiapan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) sudah mencapai 70 persen.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengatakan, masih ada Ada dua pertemuan lagi yang harus dilakukan terkait angkutan Nataru tersebut.
“Untuk sekarang ini persiapan sudah 70 persen. Ada dua pertemuan lagi yang harus dilakukan. Pertama, akhir minggu ini kami rapat koordinasi di kantor. Kedua, minggu depan kami bersama dengan Kapolri akan melakukan video conference dengan seluruh jajaran di seluruh Indonesia,” ujar Menhub, usai melakukan rapat kerja dengan Komisi V DPR RI terkait Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 di Senayan Jakarta, Senin (2/12).
Dalam rangka pengaturan lalu lintas, pihaknya telah menyusun rencana operasi dan penetapan sejumlah kebijakan, termasuk melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada simpang yang berpotensi macet, pembatasan angkutan barang, pengaturan pada kawasan pasar tumpah, mengatur rute sepeda motor, mengatur kantong-kantong parkir di kawasan wisata, dan lain sebagainya.
Untuk pengaturan di jalan tol, seiring dengan rencana pengoperasian jalan tol Jakarta – Cikampek elevated akan diterapkan kebijakan Pengaturan pada gerbang tol (toll gate), berupa pemasangan variable message sign (VMS) serta Pengaturan pada SPBU dan rest area.
Pihaknya juga telah melaksanakan ramp check terhadap sejumlah moda transportasi massal sejak 29 November 2019 sampai dengan 18 Desember 2019, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap awak pengemudi, masinis, pilot, dan nakhoda.
“Rampcheck sudah kita lakukan sejak dua minggu yang lalu baik itu untuk darat, udara, laut maupun kereta api. Sabtu-Minggu ini saya akan keliling ke beberapa tempat untuk memastikan pengecekan rampcheck telah dilakukan secara optimal,” sebut Menhub.
Mudik Gratis
Terkait aspek keselamatan, Kemenhub dan Jasa Raharja menyelenggarakan Program Mudik Gratis dengan armada sebanyak 55 (lima puluh lima) unit, berkapasitas 2.475 penumpang.
Program mudik gratis ini berangkat dari Jabodetabek dan Denpasar menuju beberapa kota di Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta.
“Mudik gratis akan kita sediakan kerja sama dengan beberapa pihak. Kami berharap program ini dapat membantu masyarakat serta mengurangi kepadatan arus lalu lintas,” tambahnya.
Untuk memonitor pelaksanaan dan pengawasan, Kemenhub melakukan pemantauan selama 19 (sembilan belas) hari yang dimulai pada H-6 angkutan Natal 2019 (19 Desember 2019) sampai dengan H+6 angkutan Tahun Baru 2020 (6 Januari 2020).
Puncak arus libur diperkirakan mulai pada hari Jumát tanggal 20 Desember 2019 sampai dengan hari Selasa tanggal 24 Desember 2019. Sedangkan puncak arus balik diperkirakan dimulai pada hari Minggu tanggal 29 Desember 2019 sampai dengan hari Selasa tanggal 31 Desember 2019.