Lontar.id – Sebanyak 3.743 rumah di Sulawesi Selatan (Sulsel) rusak akibat angin puting beliung yang terjadi di wilayah itu selama sepekan terakhir. Jumlah itu diketahui dari data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan.
Ribuan rumah rusak tersebut tersebar di empat kabupaten/kota, yakni Sidrap, Parepare, Wajo dan Pinrang. Kerusakan terparah terjadi di Sidrap, dengan jumlah rumah yang rusak mencapai angka 1.802.
Selain merusak ribuan rumah, angin puting beliung juga merusak empat sarana pendidikan, satu gedung serbaguna, empat kantor pemerintahan, 39 tempat usaha dan satu unit sarana ibadah.
Sementara itu, di Kota Parepare, jumlah bangunan yang rusak sebanyak 800-an unit, tapi mengakibatkan dua orang mengalami luka, karena tertimpa reruntuhan balok penyangga atap yang tertimpa oleh pohon tumbang.
Meski jumlah bangunan yang rusak sudah diketahui, namun jumlah kerugian akibat kejadian itu belum diketahui.
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, menyatakan pemerintah akan selalu hadir untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami musibah. “Kita juga pastikan pada rakyat bahwa pemerintah hadir,” tegasnya.
Pemprov Sulsel juga telah menganggarkan dana sebesar Rp20 miliar untuk anggaran tanggap bencana tahun 2020. Jumlah tersebut, sama dengan dana tanggap darurat tahun sebelumnya.
Terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar, memprediksi akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi disertai angin kencang di Sulsel selama empat hari ke depan, yakni mulai 9 hingga 12 Januari 2020.
Dalam keterangan tertulisnya, Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Darmawan menyebutkan, jika kecepatan angin bisa mencapai 31 knot atau 57,41 kilometer per jam di Perairan Makassar, utamanya di Wilayah Perairan Potere.