Lontar.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, meminta aparat penegak hukum (APH) mengusut tuntas kasus kekerasan seksual terhadap anak di Padang, yang mengakibatkan korbannya meninggal.
Melalui rilis tertulis Humas Kementerian PPPA, Senin (6/1/2020), disebutkan bahwa permintaan Bintang tersebut disampaikan saat menggelar pertemuan di Polresta Padang, Sumatera Barat pada Minggu (05/01).
Pertemuan dilakukan dengan Kapolda Sumatera Barat, Kapolresta Padang, serta Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Padang. Menteri Bintang berkoordinasi terkait penuntasan kasus kekerasan seksual pada anak TR (12) yang menderita kanker rectum dan akhirnya meninggal Senin (30/12) lalu.
“Saya mengapresiasi jajaran kepolisian yang telah bertindak. Kasus ini perlu betul-betul didalami oleh pihak kepolisian supaya dapat data yang akurat dan dalam memberikan sanksi pada pelaku tidak salah,” ujar Menteri PPPA, Bintang Puspayoga.
Saat pertemuan berlangsung, Menteri Bintang tak kuasa menahan tangis saat berbicara masalah kekerasan pada perempuan dan anak.
“Kami di Kemen PPPA diberikan amanah melindungi dan menjaga hak-hak anak Indonesia, tentunya kami tidak bisa sendiri (bekerja). Mohon maaf kalau saya sudah bicara begini saya memang tidak kuat. Saya tidak kuat karena banyak kondisi-kondisi (mengalami kekerasan) pada anak-anak kita sampai hari ini,” ujar Menteri Bintang terisak.
Menteri Bintang berharap dengan memberikan hukuman yang sepantasnya dapat memberikan efek jera bagi pelaku dan masyarakat untuk tidak melakukan kekerasan kepada perempuan maupun anak.
“Kami mohon kerjasama semua pihak utamanya pimpinan daerah, karena perlu komitmen kita bersama untuk menuntaskan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” tambah Menteri Bintang.
Menteri Bintang juga menambahkan penyelesaian kasus kekerasan seksual di Padang dapat menjadi contoh dalam menegakkan keadilan khususnya bagi korban.
“Semangat dan tindakan tegas APH kepada pelaku khususnya di Kota Padang ini, mudah-mudahan menjadi motivasi bagi APH lain di seluruh Indonesia dalam menyelesaikan kasus kekerasan pada perempuan dan anak,” tambah Menteri Bintang.