Lontar.id – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Surakarta memperluas ruang perawatan Covid-19, yakni dengan mengoperasikan ruang Melati yang berkapasitas 57 tempat tidur.
Perluasan tersebut sebagai bentuk antisipasi RSUD Dr Moewardi yang merupakan rumah sakit rujukan tersier Covid-19 di Jawa Tengah, dalam mengantisipasi lonjakan pasien yang diperkirakan terjadi pada Mei nanti.
Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas RSUD Dr Moewardi Surakarta, Eko Haryati, menjelaskan RSUD dr Moewardi melakukan perluasan ruang perawatan Covid-19, yakni dengan mengoperasikan Ruang Melati I. Peresmian ruang tersebut dilakukan Direktur RSUD Dr Moewardi, Cahyono Hadi didampingi para wakil direktur, Selasa, 28 April 2020.
“Ruang Melati I Covid-19, yang mulai beroperasi hari ini memiliki kapasitas total 57 tempat tidur dan dilengkapi dengan fasilitas ruang operasi, ICU, ruang bersalin, ruang perawatan bayi, anak dan dewasa, ruang hemodialisa atau cuci darah serta kamar jenazah. Semuanya khusus untuk pasien Covid-19,” kata Eko, seperti tertulis dalam rilis Pemprov Jateng.
Dijelaskan, Ruang Melati I Covid-19 ini terletak di antara Posko Screening Covid dan Ruang Anggrek 1, sehingga wilayah ini termasuk zona merah dalam rumah sakit. Seperti standar WHO, ruangan ini didesain khusus, yakni memiliki pintu serta jalur khusus untuk pasien dan petugas yang terpisah dari pasien umum.
Semua ruangan di Melati I Covid-19 ini memiliki tekanan udara negatif menggunakan hepafilter, untuk mencegah penyakit menyebar melalui udara atau keluar dari ruang isolasi dan menginfeksi orang lain. Dengan demikian, lanjutnya, tidak akan ada udara yang keluar dari ruang isolasi yang mengontaminasi udara di luar.
“Sejak ditetapkannya Kota Surakarta sebagai wilayah Kejadian Luar Biasa (KLB) pada tanggal 14 Maret 2020, jumlah pasien dalam penggawasan (PDP) maupun positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Dr Moewardi terus bertambah,” imbuh Eko.
Dia menerangkan, perluasan ruang perawatan Covid-19 ini sebelumnya juga dilakukan di Ruang Anggrek 1. Awalnya hanya ada dua tempat tidur, namun pada Maret lalu sudah diperluas hingga menjadi 51 tempat tidur.
“Dengan perluasan tersebut, berarti RSUD Dr Moewardi saat ini dapat menampung 108 pasien Covid-19, termasuk bayi dan anak-anak,” beber Eko.
Dia menerangkan, dengan adanya perluasan ruang perawatan maka tentu berdampak pada sumber daya manusia serta kelengkapan alat pelindung diri (APD) untuk petugas. Kelengkapan APD terutama masker bedah dan masker N95, saat ini diakuinya masih menjadi perhatian khusus manajemen.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk membantu tim medis. Yaitu, memutus rantai penyebaran Covid-19 ini dengan tetap tinggal di rumah saja, jangan mudik dulu, jaga jarak, selalu gunakan masker kain apabila terpaksa harus keluar rumah, rajin mencuci tangan, serta meningkatkan daya tahan tubuh.
“Sehingga peningkatan jumlah pasien dapat ditekan, dan bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit,” pungkasnya.