Lontar.id – Sejumlah difabel melaksanakan Inclusive Leadership Camp, yang berlokasi di BRSPDF Wirajaya pada tanggal 4 – 5 Desember.
Kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Perkumpulan Difabel Indonesia untuk Kesetaraan (PerDIK) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia serta didukung oleh BRSPDF Wirajaya di Makassar
Dari camp ini diharapkan para peserta yang berjumlah 30 orang muda difabel dan non difabel, bisa menjadi generasi milenial yang sadar pentingnya pembentukan negara inklusi dan menjadi kader-kader penggerak inklusi di Makassar.
Abdul Rahman selaku direktur eksekutif Yayasan PerDIK menyampaikan bahwa Upaya membentuk Indonesia inklusi harus terus dilakukan, dan memerlukan kerja-kerja panjang.
“Selain mengadvokasi kebijakan, membenahi paradigma birokrat, juga sangat penting memastikan proses inklusif itu mulai level terbawah tingkat desa dan orang muda,” jelas Rahman, yang akrab disapa Gus Dur, melalui keterangan tertulis.
Nurhidayat selaku ketua panitia menyampaikan bahwa peserta dalam kegiatan ini merupakan gabungan antara difabel dan non-difabel yang berasal dari beberapa organisasi masyarakat sipil di Makassar, Gowa, Endrekang dan Bulukumba.
“Tiga puluh peserta ini terdiri dari 19 difabel dan 11 non-difabel.” Jelas Nurhidayat.
Dr. Ammar Ahmad yang merupakan Asestin Deputi Pengembangan Tenaga Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia yang membuka acara ini menyampaikan komitmen lembaganya untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan kapasitas orang muda di Indonesia.