Lontar.id – Program Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita (Sekoper Cinta), yang dicanangkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Jawa Barat, dinilai mampu memberdayakan perempuan.
Penilaian itu disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga, saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Sekretariat Sekoper Cinta di Bandung, Jumat, 26 Juni 2020.
Bintang merespons positif kehadiran Sekoper Cinta bagi perempuan di Provinsi Jawa Barat. Sekoper Cinta dinilainya berkontribusi mendorong peningkatan kesetaraan gender dan keterlibatan perempuan di Jawa Barat dalam proses pembangunan.
“Program Sekoper Cinta yang telah sukses dilakukan dapat menjadi model nasional untuk pemberdayaan perempuan. Di Indonesia, sudah terdapat beberapa sekolah perempuan, tetapi belum ada yang jangkauannya pada tingkat provinsi seperti Sekoper Cinta,” ujarnya seperti tertulis dalam rilis.
Sejak diluncurkan pada Desember 2018 hingga saat ini, Sekoper Cinta telah memiliki 2.700 lulusan. Adapun dari setiap satu perempuan alumni Sekoper Cinta, diwajibkan merekrut tiga orang kader sehingga kader yang tercipta akan semakin banyak. Peserta Sekoper Cinta diprioritaskan bagi perempuan-perempuan yang berada di daerah yang indeks pembangunan manusianya masih rendah.
Pelaksanaan Sekoper Cinta dilakukan di satu desa yang ditentukan oleh setiap kabupaten/kota di Jawa Barat. Peserta dari tiap-tiap desa terdiri dari 100 perempuan ibu rumah tangga, yang sudah berusia di atas 18 tahun. Durasi pembelajaran dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan atau dalam waktu tiga bulan. Materi disampaikan oleh 270 orang pelatih yang telah menjalani Training of Trainers oleh 19 Master of Trainers di tingkat provinsi.
Sementara, Ketua DP3AKB, Poppy Sophia Bakir, berpendapat, program tersebut sekaligus menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam mendorong perempuan menjadi lebih mandiri, berani, dan berdaya.
“Program Sekoper Cinta digagas sebagai solusi dan langkah preventif terhadap masalah kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi bagi perempuan di Provinsi Jawa Barat serta untuk meningkatkan kualitas hidup para perempuan,” ucap Ketua DP3AKB, Poppy Sophia Bakir.
Sekoper Cinta merupakan sekolah non-formal bagi perempuan di Provinsi Jawa Barat, dengan metode pembelajaran yang cukup unik.
Para perempuan yang belajar di Sekoper Cinta diajarkan untuk memahami diri sendiri, belajar mendidik anak dengan baik, dan pelatihan membuka peluang usaha dari sisi ekonomi. Dari segi modal, para alumni mengaku memperoleh bantuan modal untuk memulai usaha.
Rohaeni, salah satu alumni Sekoper Cinta dari Desa Malasari, Kabupaten Bandung mengatakan ilmu yang diperoleh selama enam bulan sebagai peserta di Sekoper Cinta sangat bermanfaat, terutama di saat pandemi Covid-19.
“Dari Sekoper Cinta, kami banyak dapat ilmu, jadi selangkah lebih maju. Ibu-ibu yang dulunya tidak tahu sekarang jadi tahu, yang dulunya cuma diam di rumah sekarang bisa berbisnis, seperti bisnis online. Terutama di masa pandemi ini, kami membuat masker dan disinfektan sendiri lalu dijual,” ujar Rohaeni yang menjadi alumni Sekoper Cinta angkatan I tahun 2019.