Lontar.id – Seorang warga Dusun One Satonda Timur, Desa Pulo Madu Kecamatan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, yang menjadi korban gempabumi magnitudo 7,4 menghembuskan nafas terakhir setelah mendapatkan perawatan intensif selama delapan hari di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kyai Haji Hayyung, Kepulauan Selayar, Kamis (23/12).
Sebelumnya, korban berusia 65 tahun itu ditemukan dalam kondisi tersadar dan mengalami luka di bagian kepala akibat tertimpa reruntuhan bangunan yang terdampak gempa bumi pada Selasa (14/12).
“Korban sempat dievakuasi ke tempat pengungsian darurat,” Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, INformsi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan melalui keterangan tertulis, Kamis, 23 Desember 2021.
Namun mengingat kondisi korban terluka cukup parah, maka kemudian dievakuasi menggunakan kapal motor jolloro KM Fajar menuju ke RSUD KH Hayyung yang berada di Ibu Kota Selayar.
Setelah dinyatakan meninggal, korban kemudian dimakamkan di TPU Bonea. Proses pemakaman itu dihadiri oleh Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Selayar, Saiful Arif, Kasdim 1415/Selayar Mayor Inf. Abd. Rasyid, Kabag SDM Polres Selayar Kompol Nur Alam, Kasat POL PP Saparuddin dan jajaran terkait.
Sementara itu, berdasarkan laporan per Kamis (23/12), gempa bumi M 7,4 yang berpusat di 7.59 LS dan 122.24 BT itu telah membuat Kecamatan Pasimarannu dan Kecamatan Pasilambena di Kabupaten Kepulauan Selayar menjadi wilayah yang terdampak paling parah.
“BPBD Kabupaten Kepulauan Selayar mencatat di Kecamatan Passimarannu terdapak sebanyak 203 rumah rusak berat, 565 rumah rusak ringan,” jelasnya.
“Sebanyak 12 bangunan pemerintah rusak, kemudian warga yang mengalami luka berat ada sebanyak 60 orang, 3 ibu hamil dan 1 sudah bersalin di pengungsian. Sementara itu masih ada sebanyak 10.188 orang yang mengungsi di 43 titik pengungsian.”