Lontar.id – Stiker penerima bantuan sosial bagi warga miskin di Kabupaten Klaten, tak sekadar membuat efek jera bagi warga mampu yang menginginkan bantuan, bukan pula untuk memberi stigma miskin pada penerima manfaatnya.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, menjelaskan, terselip doa pada stiker yang ditempelkan, agar keluarga tersebut segera mandiri dan sejahtera.
Dikutip dari rilis tertulis Pemprov Jateng, Selasa (10/12/2019), pada stiker berwarna merah yang ditempelkan di pintu atau kaca jendela rumah warga tersebut, memang tertulis kalimat “ Semoga Keluarga Ini Segera Sejahtera”.
Stiker tersebut juga memuat jenis bantuan sosial yang diterima, meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Aslut dan ASPDB berikut nama dan alamat penerima program.
“Kami menempelkan ini (stiker KPM) bukan ingin membuat stigma. Sebab di dalamnya tertera kalimat doa, yakni semoga keluarga ini cepat sejahtera. Harapannya dengan kalimat itu bisa menjadi doa dan motivasi untuk semangat bekerja” jelas Sri Mulyani. di sela penempelan stiker di salah satu rumah warga Gabugan, Ngawen, Klaten, Senin (9/12/2019).
Doa itu ternyata terbukti ampuh. Manfaat program PKM dirasakan Siwi Dwi Kusrini (44) warga Duwetan, Candirejo, Ngawen, Klaten.
Ibu dua anak yang berprofesi sebagai penjual kelapa di Pasar Induk Klaten itu kini memilih mengundurkan diri dari program PKM. Berkat program pengentasan kemiskinan itu, dia bersama suami kini bisa hidup mandiri.
“Saya diikutkan program PKM sejak tahun 2013. Kini saya memilih mengundurkan diri dari program ini. Usaha jual beli kelapa dan jasa parut kelapa sudah cukup untuk menopang hidup. Sehari rata-rata saya bisa menjual 100 – 120 butir kelapa. Alhamdulillah sekarang saya bisa hidup mandiri,” jelas Siwi.
Berdasarkan data yang bisa dihimpun dari Dinsos P3AKB jumlah penerima program PKM di Kabupaten Klaten tercatat 111.357 keluarga. Program ini kini bisa mengantarkan 5.153 penerimanya menjadi keluarga mandiri alias sejahtera.