Lontar.id – Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka telah memastikan diri akan maju di pemilihan walikota Solo 2020. Ia telah mendaftarkan sebagai bakal calon walikota di DPD PDIP. Nantinya Gibran akan berhadapan dengan petahana Achmad Purnomo.
Lembaga Survei Median Indonesia merilis hasil temuannya di pilkada Solo. Survei itu dilakukan mulai 3-9 Desember 2019, sampel yang digunakan melibatkan 800 responden, margin of error 3,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 Persen.
Sampel tersebut dipilih secara random sampling dan proporsional atas populasi kecamatan dan gender. Dalam temuan lembaga survei Median, dari segi tingkat popularitas, 18 nama calon yang muncul. Gibran Rakabuming bertengker di posisi kedua dengan 82,3 persen di bawah Achmad Purnomo 94,5 persen.
Kemudian diikuti oleh tokoh lain yang digadang-gadang maju sebagai calon walikota Solo. Seperti Teguh Prakosa hanya mampu bertahan di angka 50 persen dan sisanya dibawah 40 persen.
Dari segi elektabilitas, Lembaga Median menemukan tiga tokoh yang memiliki tingkat keterpilihan cukup tinggi. Pertama Achmad Purnomo 45,0 persen, Gibran 24,5 persen dan Budi Prasetyo 7,3 persen.
Direktur Utama Median Rico Marbun mengatakan, alasan pemilih menentukan pilihannya ke Achmad Purnomo karena berpengalaman di pemerintahan yaitu 42,5 persen, merakyat 8,3 persen dan belum ada calon lain 6,1 persen.
Rata-rata pemilih dari Achmad Purnomo berasal dari kelompok pemilih rasional yang melihat jejak rekamnya. Sementara pemilih Gibran berasal dari pemilih emosional, yaitu karena hubungan keluarga dengan Jokowi.
“Dari riset ini kita temukan orang memilih Gibran lebih karena faktor emosional. Ketimbang orang memilih Pak Ahmad Purnomo itu memang lebih besar faktor rasionya. Orang memilih Pak Ahmad Purnomo karena berpengalaman itu sangat dominan,” kata Direktur Utama Median Rico Marbun di Restoran Bumbu Desa Cikini, Jakarta, Senin (16/12/2019).
Terdapat dua motif utama alasan pemilih menentukan pilihan ke Gibran, pertama karena alasan masih muda dengan presentasi paling tinggi yaitu 27,8 persen. Sedangkan faktor kedua karena Gibran anak Jokowi, alasan tersebut terekam sebesar 18,5persen lalu, alasan lain karena ia seorang pengusaha yang kreatif.
“Sementara orang memilih Gibran itu dua alasan utamanya itu adalah, satu Gibran muda. Artinya ada persentase anak muda yang kedua karena Gibran anak Presiden Pak Jokowi dan yang ketiga dia dikenal sebagai pengusaha atau enterpreneur,” ujarnya.
Menurut Rico Marbun, jika Gibran ingin memenangkan kontestasi di Solo. Gibran tak sekadar mendompleng nama besar ayahnya atau karena alasan masih muda. Tetapi Gibran harus mampu menunjukkan diri bahwa ia pantas menjadi walikota Solo melalui kompetensi.
“Kalau Gibran ingin menang, ingin elektabilitasnya meningkat maka alasan dua di atas itu harus lebih kecil dibandingkan dengan alasan yang sifatnya rasional tadi. Artinya dia juga harus dianggap kompeten. Tidak cukup hanya dianggap muda dan tidak cukup dianggap bahwa beliau ini putra Pak Jokowi,” tutupnya.
Editor: Ais Al-Jum’ah