Lontar.id – Seluruh provinsi di Indonesia memiliki indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) yang tinggi, dengan kata lain, tidak ada daerah yang tidak rukun atau intoleran.
Indeks KUB yang tinggi tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Balitbang Diklat Kementerian Agama, tentang indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2019.
“Tidak ada satupun temuan indeks yang menyatakan ada daerah yang tidak rukun atau tidak toleran. Semua daerah rukun dan toleran,” tegas Ketua Tim Survei Prof Dr. Adlin Sila, di Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Melalui rilis tertulis Kementerian Agama, disebutkan bahwa ada perbedaan indeks antara satu daerah dengan daerah lain.
Kata Adlin Sila, hal itu lebih pada potret adanya dinamika di masing-masing daerah. Data yang didapat dalam survei ini juga tidak mewakili agama, melainkan area.
“Jadi perbedaan indeks bukan karena agama, tetapi faktor sosial demografis, budaya, dan pemahaman atas peraturan perundang-undangan yang ada,” ujarnya.
Meski hasil survei tersebut mengatakan bahwa tidak ada daerah yang intoleran namun survei ini bukan untuk membandingkan satu daerah dengan daerah lain.
“Kerukunan sangat kontekstual, jadi tidak bisa dibanding-bandingkan,” jelasnya.
Ideks KUB tersebut, menurut Adlin, yang disurvei Kemenag untuk mengukur persepsi masyarakat tentang indikator-indikator kerukunan, yaitu toleransi, kesetaraan, dan kerjasama.
Sehingga, skor indeks tinggi atau rendah diperoleh dari kondisi psikososial masyarakat sebagai hasil dari realitas pengalaman sehari-hari dalam interaksi antar sesama pemeluk agama.
“Skor indeks akan tinggi ketika masyarakat (responden) tidak ada sedikitpun resistensi pada konsep yang ditanyakan. Sebaliknya, indeks akan rendah ketika banyak masyarakat suatu daerah yang resisten atas item-item yang dipertanyakan,” tuturnya.
Secara internal, indeks KUB juga memiliki fungsi untuk menentukan tindakan pemberdayaan yang harus dilakukan Kementerian Agama dalam meningkatkan kualitas kerukunan umat. “Pun, bisa juga dimanfaatkan Pemda sebagai bahan dalam perumusan kebijakan,” tandasnya.