Lontar.id – Tulisan bisa menjadi edukasi yang bagus yang mengubah pola pikir sehingga menekan intoleransi, namun juga bisa sebaliknya, menjadi pemicu intoleransi.
Pernyataan itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kadarmanta Baskara Aji, saat menjadi narasumber pelatihan penulisan pada Lokakarya Merajut Toleransi melalui Bahasa dan Sastra, Rabu (4/12/2019), di Balai Bahasa DIY, Gondokusuman, Yogyakarta.
Di hadapan para penulis dan penggiat literasi DIY, Aji menyampaikan, kompleksitas yang ada di DIY mampu menimbulkan terjadinya gesekan, yang mengakibatkan intoleransi. Dia berharap para pegiat literasi di DIY mampu membantu mengurangi resiko tersebut.
Apalagi sebagai Indonesia mini, segala macam peristiwa di DIY menjadi magnet pemberitaan nasional dan internasional. Tidak terkecuali masalah intoleransi.
“Disinilah tulisan-tulisan para penggiat literasi DIY akan berperan. Tulisan tersebut bisa menjadi edukasi yang bagus yang mengubah pola pikir sehingga menekan intoleransi, namun juga bisa sebaliknya, menjadi pemicu intoleransi,” papar Aji.
Menurutnya, harus ada pihak yang berperan menyosialisai dan mengedukasi masyarakat, terkait pembangunan toleransi di DIY. Selain itu, juga diperlukan pemangkasan bibit intoleransi dari yang terkecil.
“Tugas kita adalah adalah memberikan contoh di tulisan, bahwa keberagaman yang dimiliki harus menjadi potensi kebersamaan. Isi dari tulisan harus mengarahkan pola pikir tentang bagaimana menggiring masyarakat untuk saling mengisi, saling menghargai dan saling berempati,” paparnya.