Lontar.id – Masyarakat Jawa Tengah (Jateng) bisa memanfaatkan Arsip Elektronik Masyarakat (Emas) yang diinisiasi Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Provinsi Jawa Tengah, jika khawatir arsip atau dokumennya hilang.
Kepala Dinas Arpus Jateng Prijo Anggoro menyampaikan, sejak diluncurkan pada pertengahan 2019, pengguna Arsip Emas mencapai 1.000 orang.
Pihaknya pun terus menyosialisasikan aplikasi Arsip Emas tersebut. Terlebih, saat sekarang di mana sejumlah wilayah terkena banjir yang membuat arsip rawan hilang atau rusak.
“Setelah kita launching sudah banyak yang menggunakan. Nah, ke depan kita akan sosialisasi ke tingkat desa. Karena aplikasi ini untuk menyimpan arsip-arsip penting, dan keamanannya terjamin,” terangnya seperti dikutip dari keterangan resmi Pemprov Jateng, Senin (13/1/2020).
Tak hanya Arsip Emas, pihaknya juga terus mengembangkan perpustakaan digital melalui aplikasi i-Jateng yang diluncurkan 18 Juli 2017.
Saat ini, kata dia, total koleksi di i-Jateng mencapai 21.659 judul buku, dan 31.336 eksemplar buku. Selama 2019 hingga awal 2020, pengguna i-Jateng lebih dari 2.116 orang, dengan jumlah buku yang dipinjam mencapai 14.843 buku. Sebagian besar peminjam adalah generasi milenial.
Agar peminatnya terus bertambah, koleksi buku selalu di-update. Sehingga, selain mempermudah akses literasi bagi masyarakat, i-Jateng juga meningkatkan kesadaran membaca.
Bukan hanya lewat aplikasi, kenyamanan mengakses buku juga akan dikembangkan di perpustakaan. Artinya, masyarakat juga dapat tertarik untuk datang ke perpustakaan.
“Mimpi saya itu, perpustakaan menjadi semacam tempat wisata. Jadi, bisa asyik datang ke perpustakaan. Ya, baca buku, diskusi sembari nongkrong,” papar Prijo.
Sementara, dalam arahannya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta, inovasi-inovasi yang telah dilakukan SKPD agar terus ditingkatkan. Khususnya, yang bermanfaat langsung dalam mempermudah pelayanan bagi masyarakat.
“Semua harus berinovasi supaya mudah dan gampang. Berimprovisasi terus dan jangan pernah merasa sempurna. Terus berinovasi,” tuturnya.
Ganjar juga mendorong Dinas Arpus untuk menggandeng komunitas-komunitas dalam peningkatan kualitas pelayanan.
“Kerja sama dengan komunitas, minta pendapat mereka baiknya bagaimana untuk meningkatkan minat baca, dan menghidupkan perpustakaan,” pungkas dia.