Lontar.id – Sejumlah pemuda di Yogyakarta yang tergabung dalam Genk Kuburan memiliki hobi unik mengunjungi makam-makam tua. Mereka mengaku mengunjungi makam sebagai salah satu cara belajar sejarah, khususnya tentang tokoh yang dimakamkan di tempat itu.
Sabtu, 4 September 2021, sebagian dari mereka kembali
mengunjungi salah satu makam lawas di kawasan Mrisi, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul, yakni makam salah satu tabib terkenal di zamannya, The Tjin
Pok.
Berdasarkan keterangan dari sejumlah sumber, semasa hidupnya, The Tjin Pok yang juga dikenal sebagai Bah De Pok, merupakan tabib yang suka menolong orang. Tak jarang dia enggan menerima bayaran atau upah dari pasiennya. Berikut foto-foto situasi di makam The Tjin Pok:
Tumpukan kayu bakar yang dijemur di bawah tangga yang menuju ke makam tabib The Tjin Pok, di Mrisi, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu, 4 September 2021. Foto: Lontar/Kurniawan.Suasana makam tabib The Tjin Pok, di Mrisi, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu, 4 September 2021. Foto: Lontar/Kurniawan.Guci besar di area makam tabib The Tjin Pok, di Mrisi, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu, 4 September 2021. Foto: Lontar/Kurniawan.Ornamen relief di makam tabib The Tjin Pok, di Mrisi, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu, 4 September 2021. Foto: Lontar/Kurniawan.Tiga tungku pembakaran dupa kecil di makam tabib The Tjin Pok, di Mrisi, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu, 4 September 2021. Foto: Lontar/Kurniawan.Sisa pembakaran dupa di area makam tabib The Tjin Pok, di Mrisi, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu, 4 September 2021. Foto: Lontar/Kurniawan.Sebagian anggota Genk Kuburan sedang berdiskusi di makam tabib The Tjin Pok, di Mrisi, Kelurahan Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Sabtu, 4 September 2021. Foto: Lontar/Kurniawan.