Tuesday, May 20, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Artikel

Mengenal Ulama Tasawuf dari Sulsel, KH Ambo Dalle

Oleh Almaliki
28 January 2019
in Artikel
Mengenal Ulama Tasawuf dari Sulsel, KH Ambo Dalle

Ambo Dalle

592
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Ulama di Sulawesi Selatan ini, dalam sejarahnya, punya ilmu yang dalam soal agama Islam. Tak pelak, penguasa mendekat padanya dan minta didoakan. Ia punya karamah. Doanya mustajab.

Jakarta, Lontar.id – Sewaktu kecil, kakek saya senang bercerita perihal agama dan Sulawesi Selatan. Katanya, di Sulsel ada ulama kharismatik, namanya Ambo Dalle. KH Abdurrahman Ambo Dalle, nama lengkapnya.

Perlu diketahui, Anregurutta Ambo Dalle adalah sosok pendidik yang sangat berhasil melalui lembaga pendidikan Pesantren Darud Dakwah wal Irsyad (DDI). Di Barru ia mengelola pesantren, namanya DDI Mangkoso.

Kakek saya senang membesar-besarkan namanya dan bagaimana karamahnya, juga caranya mendekatkan diri pada Allah.

Kakek saya dulu pernah bekerja di Bukaka Agro, salah satu unit usaha yang didirikan Jusuf Kalla. Bukaka Agro itu mengembangkan bisnis peternakan dan perikanan.

Kakek saya lalu menceritakan bagaimana kedatangan Jusuf Kalla pada Anregurutta untuk meminta Ambo Dalle mendoakan diri dan usahanya. Begitupun Aksa Mahmud.

“Pada saat peresmian tambak Bukaka Agro, ada keganjilan di sana. Alhasil, Pak JK meminta didoakan agar usahanya lancar dan tambaknya diberkahi. Tak lama, apa yang diharapkan Pak JK terjadi,” ujar Kakek saya, beberapa tahun yang lalu.

Cuma itu cerita yang saya masih ingat. Masih ada cerita lain, namun saya lupa-lupa ingat. Takut tidak bisa saya pertanggungjawabkan kisahnya.

Saya percaya Ambo Dalle adalah perantara untuk menghubungkan doa-doa pada Pencipta Langit dan Bumi. Kelasnya sudah jauh di atas manusia biasa.

Riwayat Singkat

Bersumber dari jurnal yang berjudul Telaah atas Kitab “al-Qawl al-shadiq li Ma’rifat al-Khaliq, yang ditulis Mursalim dan diterbitkan oleh IAIN Samarinda, Anregurutta (sebutan ulama di Sulsel) Ambo Dalle lahir pada Selasa 1900 di UjungE, Kecamatan Tana Sitolo Kabupaten Wajo, dan wafat pada tanggal 29 November 1996.

Dia merupakan putra tunggal dari pasangan Puang Ngati Daeng Patobo dari Puang Cendra Dewa. Dilahirkan sekitar lima tahun sebelum kolonial Belanda mengubah sejarah Sulawesi Selatan yang berkuasa, atas seluruh kerajaan di Sulsel. Beliau merupakan keturunan bangsawan tanah Bugis.

Ambo Dalle itu bahasa Bugis. Artinya, Bapak Rezeki. Dari nama ini, tersirat makna doa dan harapan yaitu agar kedua orang tua dan anaknya senantiasa murah rezeki dan kebaikan.

Dari kecil, Anregurutta ini sudah pandai mengaji. Ia diajar langsung oleh Kakeknya, yang bernama La Caco Imam UjungE.

Masih dari jurnal, Anregurutta disebut beberapa kali menikah. Istri pertamanya bernama Andi Tenri, kemudian ia bercerai. Kedua, namanya Puang Sohrah, lalu bercerai lagi, ketiga namanya Andi Selo, dan kandas.

Dari ketiganya, Ambo Dalle tidak memiliki anak. Menurut sebuah informasi dari salah seorang istrinya, ada cerita menarik soal mengapa Ambo Dalle tak punya keturunan.

“Bagaimana bisa mendapatkan anak, di tempat tidur Anregurutta tidak pernah melepaskan kitab bacaannya dan membelakangi saya,” ujar salah seorang istrinya. [Muhammad Yusuf Khalid, Biografi Kyai H. Abdurrahman Ambo Dalle, h. 11]

Pada pernikahan keempat kalinya, Anregurutta menikahi seorang wanita yang bernama Siti Marhawa dan dari isteri keempatnya inilah pasangan ini dikaruniai tiga anak.

Anak pertama adalah Muhammad Ali Rusydi (dikenal dengan Rusydi Ambo Dalle), yang telah menyelesaikan studi doktoralnya di Jerman dan aktif dalam dunia politik lewat PDI-P (entah sekarang masih berpartai atau tidak).

Anak yang kedua adalah Abdul Halim Mubarak yang juga pernah mengecap pendidikan di Mesir. Sedang anak ketiga adalah Muhammad Rasyid Ridha. Anak terakhir menjadi pengusaha.

Sepak Terjang Anregurutta dan Ajarannya

Ambo Dalle tidak cuma jago mengaji. Anregutta malah ingin terus mereguk nikmatnya ilmu agama. Maka, pada usia menjelang 28 tahun, Anregurutta berguru kepada Syekh Muhammad As’ad bin Abdu Rasyid al-Bugis, kalau di Bugis ia dipanggil Puang Aji Sade.

Puang Aji Sade ini, adalah salah seorang ulama besar dari Timur Tengah (Mekah). Ia kembali ke tanah kelahirannya di Sengkang-Wajo, lalu mengampu Anregurutta Ambo Dalle.

Usai berguru dan terus menimba ilmu, Anregurutta lalu menulis beberapa kitab yang membahas masalah keislaman mulai dari fikih, akhlak-tasawuf, tauhid, dan bahkan kaidah-kaidah bahasa Arab/ilmu nahwu.

Selain itu, ada perbedaan mencolok dari Puang Aji Sade dan Anregurutta Ambo Dalle. Gurutta Sade melarang orang berkhotbah Jumat dengan bahasa Bugis tetapi harus bahasa Arab.

Lain halnya Anregurutta. Ia tetap membolehkannya dengan alasan pertimbangan khotbah Jumat sebagai sarana untuk menyampaikan pesan Islam kepada jemaah, maka selayaknya bahasa yang digunakan dalam khotbah adalah sesuai dengan bahasa jemaah.

Soal tasawuf, cara mendalaminya ada dua cara menurut Anregurutta Ambo Dalle. Pertama, ibadah lahir. Ibadah ini maksudnya, ibadah yang diwajibkan secara individu oleh Allah SWT. Misalnya, salat dan ibadah-ibadah lainnya.

Jadi seorang hamba baru bisa dikatakan beribadah bilamana orang itu sendiri yang melaksanakannya, bukan orang lain.

Ibadah batin. Ibadah ini adalah suatu ibadah yang diperankan oleh hati. Menurut Anregurutta, ada dua bagian dalam ibadah batin. Pertama, ibadah batin yang langsung kepada Allah, misalnya takwa kepada Allah. Jadi saat mengingat Allah, berarti Allah selalu bersamanya. Seperti tertera dalam hadist qudsi.

Aku bersamamu dimana ketika kamu mengingatku

Kedua, ibadah batin yang langsung kepada Allah dengan melalui perantara dengan ciptaan-Nya. Dalam kitabnya, al-Qawl al-Shadiq, diterangkan kalau meskipun hati atau akal dapat memikirkan ciptaan Allah, tetapi belum tentu bisa mencapai pengetahuan tentang hakekat Allah. Ia menulis hal itu didasari hadist yang berbunyi.

Berpikirlah kamu tentang ciptaan Allah, tetapi jangan kamu berpikir tentang hakekat Penciptamu (Allah), karena sesungguhnya Allah tidak bisa dijangkau oleh akal pikiran manusia.

Lebih dari itu, masih banyak pelajaran-pelajaran lain soal cara membersihkan hati yang ditulisnya.

Dalam hidupnya, Anregurutta Ambo Dalle juga kerap mengkritik ajaran-ajaran agama yang dianggapnya menyimpang. Salah satunya penyatuan diri bersama Allah.

Di dalam kitabnya ál-Qawl al-Shadiq, ia sangat menentang paham ajaran tasawuf atau tarekat yang ingin menyatukan antara dirinya dengan Allah.

Ia menolak pikiran yang menyebut, Kesatuan Allah dengan diri seseorang. Ia meluruskan pahamnya, bahwa bukan berarti bahwa dirinya sebagai Tuhan, tetapi karena dengan mengingat kepada Allah itulah, dia bersatu. Pada saat itu, ingatan itu bukan dari dia, tetapi dari Allah.

Jadi menurut Anregurutta bahwa sangatlah jelas akan selalu ada pemisahan antara si penerima nikmat (hamba) dengan si pemberi nikmat ( Allah swt.).

Jelas bahwa tidak bisa diklaim oleh seorang pencari kebenaran (Tuhan) menganggap dirinya sudah menyatu dengan Tuhannya dan dirinyalah Allah. Hal itu sama sekali suatu paham yang sangat keliru.

Share563Tweet12Share5SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Dampak Adiksi Teknologi Media Sosial Buat Generasi Milenial

Next Post

Moana dan Kisah Pelaut Perempuan yang Disembunyikan

Related Posts

Spirit Doll di Mata Peneliti Pusat Studi Kebudayaan UGM
Artikel

Spirit Doll di Mata Peneliti Pusat Studi Kebudayaan UGM

by Kurniawan
12 January 2022

Lontar.id - Spirit doll atau boneka arwah masih menjadi polemik di tengah masyarakat. Keberadaan boneka yang menjadi tren di kalangan...

Read more
Warga Yogyakarta Tangkap Ular 3 Meter di Kawasan Permukiman

4 Hal untuk Cegah Ular Masuk Rumah di Musim Hujan

15 September 2021
Erupsi Gunung Merapi Sebabkan Hujan Abu Vulkanik di Magelang

Sejarah Letusan Gunung Merapi Sejak Abad 19

11 November 2020
Mematung Mengabadikan Wajah Para Pahlawan Agung

Mematung Mengabadikan Wajah Para Pahlawan Agung

21 July 2020
Wabah Virus Covid-19 di China Diperkirakan Berakhir April 2020

Diskriminasi yang Sering Kita Lakukan Terhadap Penyakit Tak Terlihat

12 February 2020
Jumlah Orang Terpapar Virus Corona di Kapal Pesiar Menjadi 61

Apakah Penggunaan Masker Benar-Benar Melindungi Kita dari Virus?

7 February 2020
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In