Tak selamanya situsi pelik karena takut akan membawa kita pada nestapa. Dia bisa menjadi peluang untuk membuat kita berubah. Bergantung dari cara kita menyikapinya.
Lontar.id – Seperti saat bertemu hantu secara tak sengaja. Makhluk astral itu melintas di depan mata. Badan jadi bergetar, serasa ruh di dalam tubuh ingin berpisah. Saking takutnya.
Pengalaman tak terduga itu lantas memberi perubahan kepada pribadi kita. Yang tadinya penuh hura-hura sedikit lupa diri, akhirnya perlahan kerap nongkrong ke tempat ibadah. Begitu seterusnya hingga menjadi kebiasaan. Atau membuat kita menjadi lebih kalem dan emosi jadi lebih terkontrol.
Intinya ada perubahan dari cara pandang kita dalam menata hidup. Ini gara-gara peristiwa pertemuan tak sengaja dengan hantu. Apakah harus marah? Tidak, justru sebaliknya. Andai waktu bisa diputar mungkin saat hantu itu lewat kita ingin memeluknya sembari berbisik. “Terima kasih, karena terormu saya akhirnya menjadi pribadi yang lebih baik. Sekali lagi, terima kasih ya setan.”
Mungkin itulah yang dinamakan keajaiban dari ketakutan. Tuhan rupanya diam-diam menyisipkan kekuatan tersembunyi dari perasaan takut yang dimiliki oleh tiap-tiap umatnya. Ketika seseorang terjebak pada situasi yang menakutkan bisa jadi itu menjadi moment titik balik dari dirinya.
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan." (QS. Al-Insyirah-5).
Ketakutan itu bisa menjadi kekuatan. Di sisi lain juga menjadi bumerang. Makanya berdamilah dengan ketakutan. Berharap semuanya akan berakhir dengan indah.
Takut menurut KBBI bisa diartikan sebagai perasaan gentar menghadapi sesuatu. Perasaan tidak berani. Gelisah dan khawatir.
Dalam buku The Power Of Kepepet sang penulis menuturkan, rasa takut sering kali mampu mengeluarkan potensi diri kita yang terpendam. Ketakutan hanyalah bayangan, harus dihadapi untuk mengalahkannya.
Ketakutan memang terlihat kelabu. Ada tirai yang dibaliknya tersimpan kekuatan misterius. Katanya jika terjebak pada perasaan takut yang akut dan mendalam, kerap ada energi kuat yang entah dari mana yang mendorong kita untuk keluar dari zona itu. Mungkin itulah yang dinamakan tangan-tangan tersembunyi. Atau pada suatu titik tertentu pertolongan ilahi biasa hadir disitu.
Semua tokoh besar dengan pemikiran bijak atau para motivator mungkin pernah terjebak dalam situsi itu. Takut yang akut dan kemudian inilah yang membawanya kepada titik balik yang kemudian membawanya kepada keadaan yang diharapkan. Seperti yang pernah dirasakan Merry Riana hingga Atta Halilintar.
Menciptakan peluang dari rasa takut
Ketakutan kadang sulit dikendalikan. Perasaan yang bergejolak itu mungkin harus dilawan dengan kepala dingin. Beberapa cara dimana kita bisa berdamai dengan ketakutan mungkin bisa dengan seperti ini
1. Fokus pada yang penting
Saat berhadapan dengan ketakutan, sebagian orang justru hanyut dan sulit melepas diri dari perasaan tersebut. Dibandingkan memikirkan perasaan takut yang menggelayuti, sebaiknya pikirkan fokus lain yang lebih penting.
2. Kadang harus rasa takut harus dihadapi
Sama seperti kebanyakan film aksi yang sering muncul di layar kaca, para pejuang biasanya lari ke tengah masalah tanpa banyak berpikir. Di tengah ketakutan dan ketidakpastian, dia tetap terjun dan menghadapi sejumlah musuhnya.
Dalam kehidupan nyata, Mungkin saja kita berhadapan dengan kondisi di mana karyawan terbaik hampir mundur secara bersamaan. Rasa takut dan khawatir akan masa depan perusahaan karena kehilangan fondasi pasti menghinggapi alam pikiran kita. Namun ketakutan tersebut bisa menjadi jalan untuk terus maju karena kita bekerja lebih keras mengatasi perubahan di perusahaan. Dengan begitu, kita bisa memanfaatkan perubahan sebagai peluang untuk lebih berkembang.
3. Sadari akar ketakutan
Perasaan takut cenderung membuat seseorang sulit berpikir jernih. Akhirnya, dia melupakan penyebab dasar ketakutannya. Mengenali akar ketakutan dapat menjadi nilai tambah karena kita dapat memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada pada diri. Secara tak sadar, ketakutan telah diubah sebagai salah satu jalan mencapai kesuksesan.