Raja Spanyol, Ferdinand sangat yakin dengan keberadaan Fountain of Youth. Dia akhirnya mengutus Ponce de Leon melakukan pencarian. Ekspedisi pun dilakukan.
Lontar.id – Fountain of Youth merupakan mata air keabadian. Siapapun yang meneguknya akan kembali muda. Dialah sumber mata air yang keberadaannya masih misterius.
Raja Ferdinand sangat percaya keberadaan mata air keabadian. Apa yang tertulis di kitab dan manuskrip kuno dinilainya tidak mengada-ada. Makanya, dia menunjuk Ponce de Leon melakukam ekspedisi mencari letak Fountain of Youth.
Ponce de Leon pun akhirnya melakukan perjalanan. Dia dan pasukannya memulainya dengan menelusuri Pulau Bahama. Akan tetapi, hingga akhir hayatnya Ponce meninggal dalam pengembaraannya. Dia dikabarkan meninggal akibat terkena panah dari para suku Indian.
Ponce de Leon oleh ahli sejarah diperkirakan lahir pada tahun 1474 Masehi. Pada September 1493 Ponce ikut terlibat dalam ekspedisi yang dilakukan Christoper Columbus. Ekspedisi diikuti oleh 1200 pelaut, kolonis, dan prajurit.
Katanya di balik keikutsertaannya, sesungguhnya tujuan utama Ponce yakni mencari mata air keabadian. Benarkah Fountain of Youth benar adanya. Atau hanya cerita bualan belaka?
Dalam Islam, Fountain of Youth merupakan Ainul Hayat. Kisah dan legenda ini mencuat setelah salah satu pengawal terbaik, raja Zulkarnain mencapai mata air itu. Dia mandi dan meminum menggunakan mata air Ainul Hayat. Pengawal raja Zulkarnain itu bernama Khidir. Dia salah satu nabi yang namanya termaktub di kitab suci umat Islam.
Baca Juga: Jangan Dibaca, Kamu Bisa Gila!
Dalam sebuah Kisah yang diriwayatkan oleh Ats-tsa Labi dari Imam Ali diceritakan bahwa Zulkarnain merupakan raja yang disegani dan ditakuti orang di seluruh dunia pada zamannya. Namun demikian Ia adalah raja yang sangat taat kepada Tuhan sehingga selalu didampingi oleh seorang malaikat yang bernama Rofa’il.
Ainul Hayat menurut beberapa ahli tafsir merupakan air kehidupan yang bisa memperpanjang usia manusia. Yang meminum airnya seteguk saja, maka hidupnya akan abadi. Kehidupannya dijamin oleh Tuhan hingga kiamat kecuali dia memohon kepadaNya untuk dimatikan.
Kembali ke kisah Zulkarnain. Zulkarnain merupakan tokoh yang benar adanya. Namanya diabadikan di dalam Alquran. Sebagai raja, Zulkarnain kerap menghadapi hal mistis selama dia menjadi pemimpin. Dalam Alquran, bagaimana Zulkarnain dikisahkan pernah bertemu bangsa Yakjuj dan Makjuj.
Baca Juga: Jadi Suanggi Karena Ilmu Hitam (I)
Bangsa perusak dengan kekuatan fisik luar biasa. Sebuah bangsa yang pada sabda Nabi Muhammad, bahwa mereka akan kembali muncul di akhir zaman. Katanya Yakjuj dan Makjuj saat ini terkurung dalam suatu tempat. Raja Zulkarnain dan armada tentaranya yang mengurungnya dengan membangun sebuah dinding besi yang sulit ditembus oleh mereka.
Kisah paling misterius lainnya, yakni perjalanan raja Zulkarnain dalam mencari keberadaan Ainul Hayat. Suatu ketika dia mengutarakan keinginannya kepada Rofa’il untuk mencari tahu apakah manusia itu bisa abadi. Zulkarnain ingin umurnya dipanjangkan hingga kiamat. Niatnya seumur hidup akan digunakan untuk beribadah. Malaikat Rofa”il pun lantas menunjukan bahwa sebenarnya Tuhan menciptakan air di bumi yang bernama Ainul Hayat, artinya sumber air hidup. Ia lalu mengumpulkan seluruh pasukan terbaiknya untuk mencari tahu keberadaan air tersebut.
Raja dan rombongan akhirnya mencari tempat tersebut dalam kurun 12 tahun perjalanan. Akhirnya mereka berhasil menemukan tempat terbitnya matahari. Tempatnya digambarkan adalah sebuah tempat yang gelap namun gelapnya bukanlah seperti di waktu malam hari, melainkan gelap karena ada pancaran seperti asap.
Baca Juga: Fakta Tersembunyi di Bumi dari Cerita Baluqiya, Nabi Khidir, dan Admiral Byrd (Bagian-1)
Kemudian Raja Zulkarnain mulai memasuki area gelap tersebut dengan memerintahkan Nabi Khidir untuk menemaninya bersama beberapa tentara yang ikut masuk. Dan, yang lainnya lagi menunggu di tepi luar area gelap tersebut. Pada saat mereka berjalan pada tempat gelap tersebut, ada bisikan kepada Nabi Khidir : “Wahai Khidir, bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu letaknya berada di sebelah kanan jurang.”
Kemudian Nabi Khidir menuju kanan jurang hingga menemukan Ainul Hayat itu. Khidir turun dari kudanya, melepaskan pakaiannya dan turun ke Ainul hayat tersebut. Khidir mandi dan meminum air sumber hidup tersebut. Katanya, dia merasakan bahwa airnya lebih manis daripada madu. Sesudah mandi dan minum air tersebut, beliau keluar dari tempat itu kemudian menemui raja Iskandar. Raja tidak mengetahui apa yang telah terjadi atas diri nabi Khidir.
Setelah berhasil meminum air Ainul Hayat, beberapa hikayat mengatakan bahwa nabi Khidir AS diutus Allah SWT untuk menjaga mata air tersebut. Baik dari golongan jin, setan dan manusia ingin berbondong-bondong mencari keberadaan mata air tersebut.
Sumber Ainul Hayat dan Tempatnya
Beberapa hikayat menyebutkan kala Allah SWT menciptakan dunia, dia menurunkan beberapa tetesan air dari surga ke dunia. Salah satu tetesnya kemudian berubah menjadi sang Ainul Hayat atau si mata air keabadian.
Di mana sebenarnya letak Ainul Hayat? Beberapa ulama berpendapat bahwa letak Ainul Hayat yang dijaga nabi Khidir berada di pulau Bermuda. Oleh karena itulah banyak kapal dan orang yang hilang ketika melewati daerah tersebut. Karena para setan berbondong-bondong mengelilingi tempat tersebut untuk merebut Ainul Hayat.