Lontar.id – Hidup di Ibu Kota menuntut kita untuk hidup lebih sehat. Selain harus lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan, aktivitas sehari-hari di jalan juga harus menjadi perhatian. Utamanya bagi kita yang menjadikan commuter line sebagai transportasi utama.
Kita seringkali dihadapkan dengan banyak masalah saat menggunakan moda transportasi ini. Selain harus berhenti dari stasiun ke stasiun yang menyebabkan tubuh cepat lelah, resiko lain yang harus dihadapi penggunannya adalah harus siap saling berdesakan.
Berikut beberapa alasan mengapa kita harus lebih berhati-hati saat berada di Commuter Line.
Rawan Kriminalitas
Butuh kewasapadaan ekstra saat memutuskan menggunakan fasilitas ini. Meskipun bagi para pekerja, menggunakan Commuter Line bisa mempercepat perjalanan, terhindar dari kemacetan, dan tidak perlu merogoh kocek yang mahal, tapi bukan berarti transportasi ini tidak memiliki kekurangan.
Saya dan beberapa teman beberapa kali mendapatkan pengalaman buruk saat memanfaatkan Commuter Line. Teman saya misalnya pernah mendapatkan pelecehan seksual. Dalam situasi yang berdesakan laki-laki bejat seringkali mengambil kesempatan meraba tubuh perempuan.
Tindakan kriminalitas lainnya yang sering terjadi adalah pencurian barang mewah seperti handphone, laptop, dan tas. Sebagai cara mencegah dari tindakan kriminalitas ini, perlu memahami situasi saat berdesakan, misalnya dengan menaruh tas di depan, handphone tidak disimpan di saku baju atau celana yang longgar. Dan sigap melihat orang-orang yang berada di sekelilig kita.
Rentan Diserang Penyakit
Selain peristiwa kriminal yang cukup sering terjadi, menggunakan Commuter Line juga memiliki dampak lain seperti mudah terserang penyakit. Dilansir dari laman Alodokter ada beberapa penyakit yang bisa menyerang para pekerja Commuter Line.
Jadwal yang padat dan mengikat, kerap membuat komuter mengabaikan kesehatannya. Padahal ada beragam masalah kesehatan yang mengintai para komuter. Berikut beberapa di antaranya:
- Mudah terserang penyakit
Karena perjalanan yang jauh, para komuter seringkali tidak mendapatkan istirahat yang cukup, sehingga daya tahan tubuh pun akan menurun. Perubahan cuaca, paparan asap, debu, kotoran, dan kuman juga meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan. Batuk, pilek, flu, radang tenggorokan, dan berbagai infeksi saluran pernapasan merupakan penyakit yang sering dialami para komuter. - Mudah lelah
Aktivitas sehari-hari, disertai dengan perjalanan jauh yang harus ditempuh para komuter, membuat mereka jadi lebih mudah lelah atau kelelahan. Kondisi ini dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, dan daya tahan tubuh yang menurun. Tentunya hal ini dapat mengganggu produktivitas para komuter. - Stres
Kemacetan dan kondisi dalam kendaraan umum yang penuh sesak dapat membuat para komuter mengalami tingkat stres yang tinggi. Stres dapat menimbulkan gejala fisik seperti sakit kepala, sakit perut, hingga gangguan tidur. Bahkan dalam jangka panjang, stres dapat memengaruhi daya tahan tubuh sehingga lebih mudah sakit.