Jakarta, Lontar.id – Tahun Baru Imlek sering identik dengan turunnya hujan. Masyarakat Tionghoa percaya jika hujan yang turun bermakna keberuntungan. Meskipun tahun baru Imlek memang sering bertepatan dengan musim hujan.
Namun, ada banyak makna terselip jika hujan turun karena dipercaya memberikan berkah lebih.
Meski tidak semua masyarakat Tionghoa percaya akan hal itu, tetapi kepercayaan hujan membawa berkah masih melekat hingga kini.
Tepat hari ini, Selasa (5/2/2019), masyarakat Tionghoa merayakan Tahun Baru Cina 2570 atau Imlek 2019. Bertepatan dengan itu, hujan juga mengguyur beberapa Kota di Indonesia. Ibu Kota Jakarta salah satunya.
Mitos soal hujan, keberuntungan, dan beberapa pantangan bagi masyarakat Tionghoa memang masih dipercaya. Termasuk bagi warga Tionghoa di Indonesia.
Juga ada mitos dan pantangan di Malam Tahun baru. Seperti dilansir tionghoa.info, berikut 5 mitos tersebut:
- Kebersihan Rumah
sebaiknya dibersihkan atau direnovasi sebelum menjelang malam tahun baru tiba; karena bila membersihkan rumah pada hari H nya dipercaya akan mengusir keberuntungan di sepanjang setahun yang akan berjalan.
Saat menjelang malam pergantian tahun baru, bukalah pintu utama (atau pintu yang langsung menghubungkan ke ruang tamu) lebar-lebar, karena dipercaya banyak Dewa-Dewi yang akan memberikan rezeki pada malam tersebut.
Momen malam tahun baru Imlek ini biasanya banyak dimanfaatkan keturunan Tionghoa dengan kumpul bersama keluarga inti di ruang tamu untuk menghangatkan suasana; dan tak sedikit juga yang rela begadang hingga pagi demi menghirup hawa tahun baru pertama.
- Jangan Berbicara Kematian
Orang-orang tua dulu mengajarkan kepada anak-anaknya agar tidak mengucapkan kata-kata yang berbau kematian saat Imlek berlangsung. Hal ini dipercaya bahwa apa yang akan terjadi pada awal tahun baru, bisa menggambarkan apa yang akan terjadi di sepanjang tahun kemudian.
Pembicaraan seputar hantu atau apapun yang terkait dengan roh orang yang sudah meninggal juga dilarang karena diyakini akan membawa unsur kematian. Selain itu juga tidak boleh membuat anak-anak menangis di malam tahun baru, karena membawa suasana kesedihan; dimana seharusnya tercipta suasana kegembiraan oleh tawa anak-anak.
- Simpan Benda-Benda Ini Saat Tahun Baru Imlek
Alat-alat pembersih rumah seperti kemoceng, kain pel dan sapu harus disimpan sebelum malam pergantian tahun baru. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak menggunakannya lagi ketika Hari Imlek berlangsung; karena apabila digunakan dipercaya keberuntungan kita juga akan ikut tersapu. Jika kotor, gunakan saja kertas tisu, atau pungut dengan tangan.
- Jangan Memotong Rambut Menjelang Imlek
gunting rambut tionghoa
Menurut kepercayaan, kita tak boleh memotong/menggunting rambut pada saat tahun baru Imlek; alasannya keberuntungan kita disepanjang tahun akan ikut terpotong juga. Jika ingin memotong rambut disarankan agar dilakukan beberapa hari sebelum hari H.
Namun tidak tahu apa hal ini berlaku juga bagi wanita yang ingin nyalon dulu sebelum pergi ke rumah sanak saudaranya, atau sekedar ingin tampil kinclong cantik saat menjamu para tamu dirumahnya.
- Mitos Seputar Warna Merah Saat Imlek
Jangan heran kalau saat Imlek, warna merah akan menjadi dominan dibanding warna lain. Mulai dari pakaian hingga ornamen atau hiasan Imlek semua berwarna Merah. Masyarakat etnis Tionghoa percaya jika warna merah adalah simbol keberuntungan. Kertas Angpao yang dibungkus dengan berwarna merah bermakna agar anak-anak dapat tumbuh sehat dan bahagia selalu.