Sunday, May 18, 2025
Jaringan :   Cermis.id   Etnis.id
Lontar.id
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • RagamHiburan
  • KolomOpini
No Result
View All Result
Lontar.id
Home Artikel

Apang Bugis, Kue Sakral yang Kini Komersil

Oleh Syariat Tella
11 February 2019
in Artikel
Apang Bugis, Kue Sakral yang Kini Komersil

Kue Apang Bugis. (babakbelur.com)

183
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

Makassar, Lontar.id – Selama peradaban dunia belum hancur, maka selama itu pula segala persoalan kuliner tidak akan pernah selesai. Perut kita selalu membutuhkan asupan makanan. Baik makanan pokok seperti nasi, sagu, dan jagung, atau hanya sebatas kudapan. Di Sulawesi Selatan (Sulsel), khususnya Suku Bugis, dikenal satu jenis kudapan yang telah ada sejak tahun 60-an, namanya apang.

Dulu sekali, kue ini hanya bisa ditemukan saat ada acara-acara penting yang digelar di perkampungan. Dijadikan sesajian dalam prosesi sakral. Apang dinilai memiliki makna mendalam sehingga kehadirannya tidak boleh luput. Apang melambangkan harapan agar kehidupan tenteram dan aman.

Baca Juga: Mempertanyakan Kembali Identitas Coto Makassar

Dalam buku Calabai, Perempuan dalam Tubuh Lelaki, karya Pepi AL-Bayqunie, ada satu gambaran cerita tentang ritual Songka’ Bala yang dilakukan para bissu di Segeri, Pangkep. Songka’ Bala berarti tolak bala. Ritual yang dilakukan untuk mengusir suatu wabah penyakit yang saat itu sedang menimpa warga Segeri.

Segala persiapan disediakan untuk ritual Songka’ Bala. Tujuh ekor ayam disembelih. Nasi dari tujuh warna beras ketan yang disajikan di atas nampan. Serta beberapa penganan khas bugis, seperti onde-onde, leppe-leppe, baje tejjaji, wenno, kaluku lolo, bokong, dan tentu saja apang.

Selain pada ritual Songka Bala’, apang kerap juga ditemui pada acara-acara Suku Bugis lainnya. Menre’ Bola (naik rumah), semacam acara untuk meminta perlindungan dan keselamatan dari Sang Khalik selama menghuni rumah agar terhindar dari gangguan roh jahat. Serta pada acara pernikahan dan aqiqah.

Tapi seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, apang juga semakin mudah ditemukan di berbagai jajanan pasar. Di sepanjang jalan Sidrap, Pinrang hingga Parepare kue ini banyak dijajakkan oleh warga setempat. Rasanya yang manis karena didominasi oleh gula merah memang banyak diminati.

Baca Juga: Kitab Centhini dalam Falsafah Persetubuhan

Digandrungi banyak penikmat, kue apang ini rupanya semakin populer. Termasuk di Kota Makassar. Setidaknya ada empat penjual apang yang berada di jalan Dg Tata 1, Manuruki Raya, dan Tabaria.

Menyewa tempat kecil, juga ada yang berlokasi di teras rumah warga setempat. Para penjual apang ini menandai jualan mereka dengan spanduk serta banner bertuliskan ‘Apang Bugis Khas Pinrang”.

Hampir setiap hari saat saya melintas, lapak apang ini tidak pernah sepi pembeli. Dijual seribu per kuenya, harga apang ini bisa dibilang masih tergolong murah. Sebab satu apang biasanya sebesar satu kepalan tangan. Memakan dua atau tiga saja sudah bisa membuat perut tenang sebentar.

Warna apang khas berwarna coklat, karena gula merah. Apang selalu disajikan dengan kelapa parut yang segar. Biasanya kelapa akan disimpan terpisah sehingga pembeli bisa menakar jumlah kelapa parut sesuai selera.

Baca Juga: Membaca Assikalaibineng, Kitab Persetubuhan Bugis

Tadi saya sempat singgah di salah satu penjual apang di Dg Tata 1, saya harus antri sebab banyak yang membeli. Sebagai orang bugis, saya juga suka memakan kue ini. Paling enak saat pagi atau sore hari, ditemani teh atau kopi panas buatan mantan- eh mama. Jadi, kamu sudah pernah coba makan apang?

Penulis: Miftah Aulia

Share156Tweet11Share5SendShare
ADVERTISEMENT
Previous Post

Kitab Centhini dalam Falsafah Persetubuhan

Next Post

Ancaman Perang Nuklir di Masa Depan

Related Posts

Spirit Doll di Mata Peneliti Pusat Studi Kebudayaan UGM
Artikel

Spirit Doll di Mata Peneliti Pusat Studi Kebudayaan UGM

by Kurniawan
12 January 2022

Lontar.id - Spirit doll atau boneka arwah masih menjadi polemik di tengah masyarakat. Keberadaan boneka yang menjadi tren di kalangan...

Read more
Warga Yogyakarta Tangkap Ular 3 Meter di Kawasan Permukiman

4 Hal untuk Cegah Ular Masuk Rumah di Musim Hujan

15 September 2021
Erupsi Gunung Merapi Sebabkan Hujan Abu Vulkanik di Magelang

Sejarah Letusan Gunung Merapi Sejak Abad 19

11 November 2020
Mematung Mengabadikan Wajah Para Pahlawan Agung

Mematung Mengabadikan Wajah Para Pahlawan Agung

21 July 2020
Wabah Virus Covid-19 di China Diperkirakan Berakhir April 2020

Diskriminasi yang Sering Kita Lakukan Terhadap Penyakit Tak Terlihat

12 February 2020
Jumlah Orang Terpapar Virus Corona di Kapal Pesiar Menjadi 61

Apakah Penggunaan Masker Benar-Benar Melindungi Kita dari Virus?

7 February 2020
Lontar.id

PT. Lontar Media Nusantara

Follow us on social media:

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
  • Redaksi

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

No Result
View All Result
  • PaliwaraNews
  • BiwaraIndepth
  • NusantaraBudaya
  • KanggaOlahraga
  • KolomOpini
  • RagamHiburan
  •  Etnis.idwarta identitas bangsa
  •  Cermis.idaktual dalam ingatan

© 2019 Lontar.id - Aktual Relevan Menyegarkan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In