Lontar.id – Olahan petai dan jengkol menjadi salah dua makanan yang sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Meskipun bau karena petai dan jengkol mengandung gas sulfur yang keluar saat mengkonsumsinya, banyak orang tetap menyukainya.
Petai dan jengkol memiliki sumber protein yang tinggi. Biasanya memang, beberapa orang ada yang lebih menyukai petai dibandingkan jengkol, atau lebih menyukai jengkol dibandingkan petai. Adapula yang sama-sama sangat menggemari keduanya. Lalu, apa akibatnya jika petai dan jengkol dikonsumsi secara bersamaan?
Belum ada sumber yang membahas dampak negatif bagi kesehatan apabila dimakan secara bersamaan. Sehingga belum bisa dipastikan apakah dianjurkan atau tidak. Namun, jika ingin mengonsumsi secara bersamaan boleh saja asalkan tidak berlebihan dan mampu bertahan dengan baunya yang tidak sedap.
Adapun petai sebagai salah satu bentuk kacang-kacangan tentu memiliki sederet manfaat bagi tubuh. Berikut di antaranya:
sumber protein nabati
sumber karbohidrat
membantu mengatasi stres
membantu meredakan maag
membantu mengatasi sembelit
mengandung zat besi dan kalium
mengandung cukup banyak serat
Meski demikian, hindari mengonsumsi pete secara berlebihan. Konsumsi pete berlebihan bisa mengakibatkan gangguan ginjal, meningkatkan asam urat, dan dapat menimbulkan diare. Petai juga bisa dikonsumsi selama masa kehamilan kecuali jika mengidap penyakit tertentu.
Untuk wanita hamil petai dan jengkol bisa mengurangi rasa kembung dan sembelit pada masa kehamilan. Kandungannya baik untuk ibu hamil maupun menyusui. Kaya akan kalsium, zat besi, membantu mengurangi anemia pada ibu menyusui dan sebagai sumber kalsium tambahan, khususnya bagi orang yang lebih memilih produk nabati ketimbang hewani.
Seperti halnya petai, jengkol memiliki kekurangan jika dikonsumsi berlebihan. Jengkol mengandung asam jengkolat atau jengkolic acid yang jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan akan menimbulkan gangguan pada ginjal.
Asam jengkol mirip dengan asam urat yang jika konsentrasinya tinggi akan membentuk kristal-kristal di dalam urine, kristal yang berbentuk runcing ini dapat merusak/melukai pembuluh darah yang berada pada ginjal atau di saluran kemih.
Gejala yang dirasakan saat keracunan jengkol antara lain:
Nyeri perut
Mual muntah
Gangguan berkemih, seperti sakit saat berkemih, buang air kecil berdarah
Dalam keadaan parah dapat menimbulkan gagal ginjal