Lontar.id– Ada begitu banyak penelitian yang mengungkapkan tubuh yang sehat dapat dilihat melalui pola Buang Air Besar (BAB). Seseorang yang memiliki keteraturan mengeluarkan fesesnya dianggap cenderung lebih sehat dibandingkan mereka yang tidak secara rutin BAB.
Meski demikian, tidak semua orang dengan keteraturan BAB yang bagus cukup memiliki tubuh yang sehat. Untuk beberapa alasan, bentuk, tekstur, warna, ataupun kontestasi tinja atau feses menjadi salah satu ukuran apakah tubuh kita benar-benar sehat.
Dalam beberapa pengalaman yang saya dapatkan, BAB di waktu pagi hari menjadikan tubuh saya lebih bugar. Akan tetapi, hal itu juga didukung dengan jenis feses. Misalnya apakah saat buang air besar kita mengalami sakit perut atau tidak. Selain itu tipe-tipe tekstur tinja beserta diagnosa mengenai kesehatan tubuh manusia juga menjadi indikator. Berikut beberapa tipenya.
Tipe 1
Berbentuk bongkahan kecil padat dan terpisah seperti kacang. Tipe feses ini menjadi pertanda tubuh sedang mengalami sambelit.
Tipe 2
Bentuk feses tampak seperti sosis yang lebih panjang dan padat. Ini menandakan tubuh mengalami sembelit ringan.
Tipe 3
Bentuk feses seperti sosis dan terdapat retakan di permukaan. Bentuk feses demikian dianggap normal dan menunjukkan kondisi tubuh sedang sehat.
Tipe 4
Tampilan feses seperti sosis tetapi lebih lembut dan mengular. Tipe feses ini juga menandakan tubuh sedang dalam keadaan sehat.
Tipe 5
Berbentuk gumpalan lunak dengan tepi jernih. Ini menandakan bahwa tubuh kekurangan asupan serat.
Tipe 6
Bentuknya lembek dan tidak beraturan. Ini menunjukkan bahwa tubuh terkena diare ringan.
Tipe 7
Tampilan feses cenderung cair tanpa potongan padat. Ini berarti tubuh terkena diare berat.
Selain tekstur, warna feses juga bisa menjadi tanda bagaimana keadaan tubuh kita.
Warna hijau
Feses yang berwarna hijau dikatakan normal. Kondisi ini terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi sayuran, makanan dan minuman dengan pewarna hijau, ataupun suplemen zat besi. Selain itu, feses berwarna hijau juga bisa menjadi tanda mengalami diare. Ini disebabkan oleh makanan yang terlalu cepat disalurkan ke usus besar. Sehingga, empedu tidak punya waktu untuk mencernanya dengan sempurna.
Warna kuning
Selain kecokelatan, warna kuning pada feses adalah hal yang normal. Warna kecokelatan atau kuning pada feses dikatakan normal karena adanya zatbilirubin yang dihasilkan oleh hati, dan dikeluarkan melalui feses.
Feses berwarna kuning yang terlihat berminyak dan berbau busuk bisa disebabkan karena gangguan pencernaan, seperti penyakit celiac. Kondisi ini membuat feses mengalami kelebihan lemak. Pemicunya adalah makanan yang memiliki kandungan gluten tinggi, seperti roti dan sereal.
Warna putih
Apabila feses berwarna putih dan terlihat pucat seperti tanah liat, bisa jadi ini adalah tanda mengalami masalah pada organ hati atau terjadi penyumbatan di saluran empedu.
Warna merah terang
Warna merah pada feses dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti perdarahan pada saluran pencernaan bagian bawah, terlalu banyak mengonsumsi buah tomat atau makanan yang mengandung warna merah, serta wasir. Apabila warna merah pada tinja tidak kunjung hilang dalam beberapa hari, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Warna hitam
Kondisi ini disebabkan karena saluran pencernaan bagian atas, seperti lambung atau kerongkongan, mengalami pendarahan. Meski begitu, feses berwarna hitam juga bisa merupakan efek samping yang umum terjadi ketika mengonsumsi suplemen zat besi.
Sementara itu, salah satu dokter spesialis pencernaan mengungkapkan hal yang cukup berbeda dari pandangan kita pada umumnya bahwa BAB setiap hari mendandakan tubuh yang sehat. Menurutnya, tidak BAB satu sampai tiga hari masih tergolong normal. Ia mengatakan, tidak ada aturan BAB setiap hari adalah standar normal. Pola BAB sesungguhnya diatur oleh tubuh kita sendiri. Sesuai alarm tubuh setiap orang.
Sebagai orang yang cukup kesulitan BAB alias tidak memiliki waktu yang tetap untuk BAB. Beberapa hal yang biasa saya lakukan selain mengonsumsi makanan berserat adalan dengan menyeruput teh hangat. Saya sendiri belum tahu apa hubungannya minum teh dengan dorongan BAB. Tapi dalam suatu penelitian ada yang menyebutkan kopi dapat membantu merangsang tubuh kita untuk buang air besar dengan cara membuat usus berkonteraksi dan kemudian mendorong feses ke rektum. Jadi, bukan hal yang aneh jika ada orang minum kopi di pagi hari kemudian langsung buang air besar.
Adapun susah BAB dapat disebabkan oleh usus yang kotor dan hal itu memicu munculnya gangguan lain dalam tubuh, seperti:
1. PCOS, Menstruasi tidak teratur & sakit yang apabila didiamkan bisa memicu tumor seperti miom, kista, dan kanker di rahim
2. Jerawatan parah yang berujung radang di wajah
3. Gangguan perut seperti diare, mual, kembung, dan nyeri
4. Berat badan yang terus naik karena nafsu makan gak terkontrol atau berat badan yang susah naik karena susah menyerap nutrisi
5. Nyeri tulang & sendi
6. Infeksi di usus besar yang bisa menyebabkan kanker usus besar.
Usus yang kotor juga bisa diakibatkan oleh pola makan yang tidak sehat seperti terlalu banyak makan gorengan, MSG, processed food, dan pemanis buatan. Terlalu sering terpapar udara kotor, zat kimia, dan polusi (toksin). Serta pola diet yang salah dan stress berlebihan yang tidak teratur sehingga membuat gampang lapar.
Selain itu, tanda-tanda usus kotor, di antaranya: Gampang capek & pegal-pegal, BB gampang naik & susah turun, insomni, susah BAB (keras & sakit), kulit jerawatan & kusam, rambut rontok, nafsu makan tak terkontrol (terlalu banyak & susah kenyang) dan mens tidak teratur dan sakit.